BISNIS.COM, JAKARTA— Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tetap akan menerima penghargaan dari The Appeal of Conscience Foundation atas jasanya menjaga kerukunan antar umat beragama kendati banyak protes yang muncul.
Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan Presiden direncanakan menerima penghargaan tersebut pada 30 Mei 2013 ketika presiden dan sejumlah delegasi melakukan kunjungan kenegaraan ke New York, Amerika Serikat.
"Intinya tujuan utama keberangkatan beliau [Presiden] ke New York adalah dalam rangka menyampaikan laporan High Level Panel mengenai post 2015 development agenda yang hampir mendekati perampungan. Dan pada kesempatan tersebut, ada pihak Appeal [The Appeal of Conscience Foundation] yang memberikan penghargaan tersebut," ujar Faiz, Jumat (17/5/2013).
Faiz menilai soal protes dan kritik atas penghargaan untuk SBY tersebut merupakan bagian dari dinamika demokrasi dan suatu proses penyampaian ekspresi secara lebih luas. Dia menambahkan, pada zaman sekarang, siapa pun bisa menyampaikan kritikan, saran, atau apapun.
Dari sisi pemerintah, ujarnya, kalangan istana melihat bahwa The Appeal of Conscience Foundation adalah organisasi independen yang tidak mengafiliasi pada kepentingan apapun.
Menurut dia, organisasi tersebut tentunya melakukan pengkajian dan penilaian atas dasar pertimbangan sehingga kemudian memutuskan kelayakan Presiden untuk menerima award tersebut.
Selanjutnya, tambahnya, SBY juga melihat bahwa award itu bersifat komprehensif sebab tidak hanya diberikan kepada Presiden seorang tetapi juga kepada pihak dari kalangan lain, yaitu pelaku bisnis.
SBY, ujarnya, dinilai sebagai salah satu negarawan yang memajukan dialog antar peradaban dan kebudayaan.
"Kami melihat mereka menilai secara utuh dan juga tidak ada sesuatu yang perlu diragukan sebenarnya. Kami mencatat bahwa apresiasi diberikan secara komprehensif pada keberhasilan bapak [Presiden] membangun kesejahteraan rakyat Indonesia, memajukan demokrasi, dan menciptakan kondisi kawasan yang stabil," ujarnya.
Faiz mengingatkan proses pemberian award tersebut sudah berlangsung sejak September 2012.
"Kalau pada saat sekarang ada pihak yang mempertanyakan, silakan dipertanyakan pada institusinya karena kami [pemerintah] kan bukanlah pihak yang melakukan proses agar mendapatkan pengakuan tersebut." (ltc)