BISNIS.COM, DENPASAR—Panitia Pengawas Pemilu Bali memproses laporan kecurangan atas pelaksanaan pencoblosan pemilihan Gubernur Bali periode 2013-2018 yang dilakukan di TPS 3 Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng.
Laporan tim pengawas pemilu di tingkat TPS mencatat ada kecurangan yang dilakukan oleh salah satu pemilih dengan bantuan Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS).
Dalam kecurangan tersebut dilaporkan ada selisih antara jumlah pemilih yang datang dengan jumlah surat suara saat penghitungan.
I Made Wena, ketua Panitia Pengawas Pemilu Bali, mengatakan jumlah pemilih yang dating ada 341 orang. Namun pada proses penghitungan surat suara tercatat ada 441 lembar. “Jadi diduga ada satu orang mencoblos 101 surat surat suara,” katanya, Kamis (16/5).
Bahkan, kata Wena, Ketua KPPS di TPS yang bersangkutan ikut ke dalam bilik suara dan membantu memasukkan 100 surat suara ke dalam kotak suara. Pada keterangan saksi, pemilih yang diduuga mencoblos lebih dari satu surat itu bukan lansia dan orang berkebutuhan khusus. Teridentifikasi, pemilih yang dibantu ketua KPPS berusia paruh baya.
Wena memerinci setelah daftar di petugas di depan dia (terlapor) langsung menghampiri Ketua KPPS mengambil sejumlah surat suara kemudian dibawa di bilik suara.
Di dalam bilik, Ketua KPPS menghampiri, tetapi bukannya mengambil sejumlah surat suara tersebut tapi ikut juga di dalam bilik itu.
Berdasarkan kronologi kejadian, terlapor sangat lama berada di dalam bilik suara. “memang dibutuhkan waktu lama untuk membuka dan mencoblos 100 surat suara. Namun karena ketua KPPS ikut masuk, calon pemilih yang sedang antre, saksi serta penonton hanya bisa bengong,” katanya.
Hari ini Panwaslu Bali akan mengambil sikap terkait laporan dari tim pasangan Pastika-Sudikerta tersebut. Selain itu, panwaslu juga merekomendasikan untuk mengadakan pemilihan ulang pada TPS itu.
Pada 15 Mei 2013, sedikitnya 2,93 juta warga Bali yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap siap melaksanakan pemilihan Gubernur Bali di 6.371 tempat pemilihan suara. (bas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News