BISNIS.COM, TASIKMALAYA--Kabupaten Tasikmalaya idealnya memiliki 36.000 pengusaha atau sebanyak 2% dari total populasi pendudukan di wilayah tersebut sebanyak 1,8 juta jiwa.
Ketua BPC Hipmi Kabupaten Tasikmalaya Aang Budiawan mengatakan pihaknya bertekad menjadi wadah kaderisasi pelaku wirausaha kalangan generasi muda untuk mewujudkan kemandirian pemuda dalam perekonomian.
“Diharapkan, pemuda di Tasikmalaya mampu mandiri dan menyejahterakan daerahnya dengan menjadi wirausaha,” katanya saat pelantikan BPC HIPMI Kab. Tasikmalaya, Selasa (23/4/2014).
Aang menuturkan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi diperlukan keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah untuk mendesain kebijakan yang memberi peluang terhadap tumbuhnya para entrepreneur muda, sampai partisipasi pengusaha dalam mendorong pembangunan daerah.
Di tempat yang sama, Ketua Pembina BPC Hipmi Kab. Tasikmalaya Cecep D. Qoyum menambahkan pihaknya akan menjadi mitra startegis pemerintah dalam pengembangan usaha di daerah terutama dalam pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM).
Menurutnya, potensi Tasikmalaya sangat besar dengan ekonomi kreatif hingga produk lokal bersekala impor seperti beras organik yang telah memiliki sertifikat IMO dari Swiss, juga industri rumahan Batik Sukapura di Sukaraja.
Namun, Cecep mengungkapkan para pelaku usaha masih terbatas dalam mengakses modal perbankan, terutama kesulitan menyediakan kolateral atau jaminan serta persoalan badan hukum.
“Ini persoalan klasik, diharapkan pemerintah daerah membentuk lembaga penjamin kredit untuk memudahkan pengusaha mengakses dana perbankan. Daerah lain sudah banyak yang mendirikan, termasuk Provinsi Jawa Barat,” ujar Cecep.(k55)