BISNIS.COM, MALANG--Jumlah warga miskin yang biaya kesehatannya harus ditanggung melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), dan Surat Pernyataan Miskin (SPM) di wilayah Kabupaten Malang Jawa Timur sepanjang 2013 mencapai lebih dari 708.050 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Mursyidah mengatakan jumlah warga miskin yang dicover melalui Jamkesmas dan Jamkesda tersebut datanya berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS).
“Hanya saja khusus untuk SPM per September lalu sudah dicabut. Sehingga layanan yang ada saat ini adalah melalui Jamkesmas dan Jamkesda,” kata Mursyidah kepada Bisnis, Senin (15/4/2013).
Sebelumnya sewaktu melepas peserta gerak jalan Madep Manteb di Kecamatan Dampit Bupati Malang Rendra Kresna mengatakan salah satu upaya untuk menekan angka angka layanan kesehatan melalui Jamkesmas maupun Jamkesda harus didukung oleh adanya kesadaran dari masyarakat bahwa kesehatan itu penting.
“Kalau APBD hanya untuk membiayai orang sakit tentunya tidak banyak pembangunan yang bisa dilakukan oleh Pemkab Malang,” ujar Rendra.
Pemkab Malang sendiri terus berupaya meningkatkan pembangunan di wilayahnya baik pembangunan yang bersifat langsung maupun yang tidak langsung.
Salah satu upaya pembangunan secara tidak langsung adalah dengan menumbuhkan kesadaran untuk hidup sehat kepada masyarakat.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan diharapkan bupati tingkat kesehatan masyarakat Kabupaten Malang juga semakin membaik.
“Sehingga APBD yang terserap untuk sektor kesehatan bisa diminimalisir untuk kemudian dapat digunakan pada pembangunan lainnya,” paparnya.
Kepada warga bupati juga menghimbau untuk terus menumbuhkan semangat gemar berolah raga baik melalui gerak jalan sehat maupun olah raga yang lainnya.
Bupati sendiri memberi apresiasi positif jika gerak jalan tersebut juga diikuti ribuan peserta. Bahkan peserta yang hadir terlihat antusias mengikuti acara gerak jalan tersebut.
Terbukti sejak pagi mereka sudah memadati jalan yang berada di depan Kecamatan Dampit. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga banyak terlihat sedang menanti dimulainya gerak jalan sehat Madep Manteb tersebut.
“Hal ini mengindikasikan jika tingkat kesadaran warga kabupaten untuk hidup sehat melalui olahraga gerak jalan cukup tinggi,” urai dia.