Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SIDANG KARET INTERNASIONAL: Kelanjutan pembatasan ekspor ditentukan pekan ini

BISNIS.COM, JAKARTA--Kelanjutan pembatasan ekspor karet oleh Indonesia, Thailand dan Malaysia, akan ditentukan pekan ini dalam sidang the International Tripartite Rubber Council di Phuket, Thailand, 9-12 April.

BISNIS.COM, JAKARTA--Kelanjutan pembatasan ekspor karet oleh Indonesia, Thailand dan Malaysia, akan ditentukan pekan ini dalam sidang the International Tripartite Rubber Council di Phuket, Thailand, 9-12 April.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan pemerintah belum mengambil sikap apakah pembatasan ekspor (agreed export tonnage scheme/AETS) perlu dilanjutkan atau tidak.

Namun, dalam sidang tersebut pihaknya akan menekankan perlunya evaluasi menyeluruh, termasuk kedisiplinan anggota terhadap pelaksanaan AETS di masing-masing negara.

Indonesia, menurut Bayu, sudah cukup disiplin dalam melaksanakan kesepakatan. Eksportir cukup berhati-hati dan menahan diri dalam mengeluarkan stok. Sementara, petani juga mengurangi hari sadap menjadi 2-3 kali sepekan.

Namun sayangnya, langkah serupa tak sepenuhnya diikuti oleh anggota ITRC yang lain. Indonesia bersama Thailand dan Malaysia sebelumnya sepakat manahan ekspor 300.000 ton selama enam bulan, terhitung mulai Oktober 2012.

Pengurangan ekspor itu berakhir pada Maret, tetapi hingga kini belum diputuskan apakah program tersebut akan dilanjutkan atau dihentikan.

“Kami memandang bahwa kebijakan itu cukup berhasil, bisa menahan harga. Tapi, kami ingin ini semua di-review,” katanya, Senin (8/4/2013).

AETS terbukti selama enam bulan menahan harga karet di atas US$3 per kg, tetapi pada awal April, harga komoditas itu turun ke bawah US$3 per kg. (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rustam Agus
Editor : Others
Sumber : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper