BISNIS.COM, JAKARTA—Masa tanggap darurat longsor di Kampung Nagrog Desa Mukapayung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang ditetapkan selama 7 hari berakhir Minggu (31/3).
“Sampai dengan hari ketujuh, korban meninggal yang ditemukan berjumlah 14 orang,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam situs badan nasional itu, Senin (1/4).
Menurut dia, untuk 3 orang korban lainnya, yakni Imas (50 tahun), Jesika (4 bulan) dan Ecep (20 tahun) masih belum ditemukan.
Berdasarkan musyawarah bersama keluarga korban dan tokoh masyarakat yang dilakukan pada Sabtu malam (30/3), Sutopo menjelaskan proses pencarian korban longsor yang masih tertimbun akan dihentikan.
“Penghentian pencarian korban longsor karena pertimbangan medis dan dampak yang akan ditimbulkan saat jenazah ditemukan,” ungkapnya.
Dia menuturkan diperkirakan korban yang tertimbun sudah membusuk dan dapat menyebabkan penyakit bagi tim pencari dan relawan.
Selain itu, kendala cuaca dan kondisi lapangan yang juga berbahaya dengan longsor susulan membuat keluarga korban mengikhlaskan korban yang masih tertimbun.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat akan melakukan relokasi bagi warga yang rumahnya hancur akibat longsor di Kampung Nagrog itu ke tempat yang lebih aman.
“Tidak mungkin membangun kembali di tempat semula, sedangkan lokasi untuk relokasi diserahkan kepada keluarga korban dan pemda akan membebaskan lahannya,” tuturnya.
Bagi warga lain yang tinggal di daerah rawan longsor akan diberikan sosialisasi dan peningkatan kapasitas masyakarat, sehingga memiliki kemampuan untuk proteksi dan antisipasi, baik dengan mitigasi struktural maupun non struktural. (faa)