Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Emas India Turun 12%, Jadi 261,9 ton

 JAKARTA: Dewan Emas Dunia lewat situs resminya mengumumkan turunnya permintaan emas dari India -12% selama 2012. Total permintaan dunia juga turun -4%, secara nilai mencapai rekor. 

 JAKARTA: Dewan Emas Dunia lewat situs resminya mengumumkan turunnya permintaan emas dari India -12% selama 2012. Total permintaan dunia juga turun -4%, secara nilai mencapai rekor. 

Permintaan logam kuning dari negara Asia Selatan itu total mencapai 261,9 ton selama 2012. Meski dalam setahun penuh turun, pada kuartal keempat permintaan emas India justru naik 41% dibandingkan periode yang sama 2011.

WGC menyebut permintaan logam untuk perhiasan dan investasi mencapai tingkat tertinggi selama enam kuartal. Permintaan untuk perhiasan naik 35% year-on-year mencapai 153 ton, dan permintaan ritel mendorong pembelian dalam rangka investasi hingga 108,9 ton.

Rilis yang dikeluarkan WGC lewat situs gold.org pada 14 Februari itu juga menyebut tingginya permintaan dari bank sentral di dunia.

"Pembelian bank sentral selama setahun penuh naik 17% dibandingkan dengan 2011, sebesar 534,6 ton, tingkat tertinggi sejak tahun 1964," katanya dalam rilis yang Bisnis.com kutip Jumat (15/2).

Pembelian bank sentral mencapai 145 ton pada 3 bulan terakhir 2012, naik 29% dibandingkan kuartal yang sama 2011. Artinya, pembelian bersih oleh bank sentral di dunia naik selama 8 kuartal berturut-turut.

Negara lain yang menarik perhatian terkait kegemarannya atas logam kuning adalah China. Sayangnya, permintaan dari Negeri Tirai Bambu itu flat selama tahun lalu.

Permintaan emas di China ini mencerminkan dampak perlambatan ekonomi. Pada kuartal keempat permintaan naik 1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 202,5 ton.

Secara nilai, permintaan emas pada 2012 adalah US$236,4 miliar, posisi tertinggi sepanjang masa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Others
Sumber : World Gold Council, M. Taufikul Basari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper