Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEMO PLTU TANJUNG KASAM: Warga Teluk Nipah Protes Polusi Pembangkit

BATAM--Puluhan warga Teluk Nipah, Batam, Senin (4/2/2013) mendatangi PLTU Tanjung Kasam, Telaga Punggur, mendesak operator PLTU tersebut untuk segera bertindak agar kegiatan aktifitas bongkar dan penyimpanan Batu Bara tidak lagi mengancam kesehatan warga

BATAM--Puluhan warga Teluk Nipah, Batam, Senin (4/2/2013) mendatangi PLTU Tanjung Kasam, Telaga Punggur, mendesak operator PLTU tersebut untuk segera bertindak agar kegiatan aktifitas bongkar dan penyimpanan Batu Bara tidak lagi mengancam kesehatan warga sekitar.

Pembangkit Listrik Tanjung Kasam yang menggunakkan bahan bakar Batu Bara itu dinilai warga mengancam kesehatan warga sekitar dan menyimpan potensi bahaya lingkungan.

"Kami menuntut respon positif yang secepatnya, PLN dan TJK Power harus memikirkan teknik pengeluaran Batu Bara agar tidak lagi membahayakan warga Teluk Nipah," ujar Ketua RT Teluk Nipah Alimun yang datang bersama puluhan warga di PLTU Tanjung Kasam, Senin (4/2/2013).

Dia mengaku bahaya kesehatan yang ditimbulkan bongkar muat dan penyimpanan Batu Bara menghasilkan debu disertai asap yang kerap masuk ke pemukiman mereka yang terdapat sekitar 200 warga.

Ancaman ini terus berlangsung selama dua bulan terakhir sejak Batam dilanda angin utara.

Bahaya kesehatan itu, lanjutnya, terlihat di salah satu lokasi yang paling dekat dengan PLTU adalah di pesisir Teluk Nipah.

"Paling parah warga yang bersebelahan dengan terminal bongkar muat, ada 12 rumah yang hanya berjarak 200 meter," ungkap Alimun.

Untuk menentang aktifitas PLTU tersebut, warga sudah melakukan tiga kali pertemuan dengan pihak PLN Batam dan TJK Power setelah melakukan aksi unjuk rasa di Tanjung Kasam beberapa waktu lalu.

Namun menurut Alimun progres reaksi dari tuntutan tersebut berjalan lambat.

"Tanggal 15 sudah ada pertemuan, mereka sudah mendata tapi masih harus menunggu hasil riset dari Sucofindo sekitar setengah bulan," tambahnya.(k17/yop)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Chandra Gunawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper