Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CUACA BURUK: Kapal penyeberangan Sabang-Banda Aceh bersandar darurat

BANDA ACEH: Kapal Motor Penyeberangan BRR rute Sabang-Banda Aceh terpaksa bersandar darurat di Pelabuhan Ulee Lheue akibat angin kencang yang terjadi di kawasan itu sejak beberapa hari terakhir.    Kapal itu bersandar 400 meter dari

BANDA ACEH: Kapal Motor Penyeberangan BRR rute Sabang-Banda Aceh terpaksa bersandar darurat di Pelabuhan Ulee Lheue akibat angin kencang yang terjadi di kawasan itu sejak beberapa hari terakhir.   
 
Kapal itu bersandar 400 meter dari pelabuhan. Kapal Motor Penyeberangan (KMP) BRR tiba di Pelabuhan Ulee Lheue sekitar pukul 10.50 WIB. Saat hendak merapat ke dermaga, kapal yang memuat 300 penumpang dan puluhan kendaraan bermotor itu kesulitan setelah tali tros putus.
 
Tiupan angin kencang menyeret kapal itu di perairan dalam areal pelabuhan. Kapten kapal memutuskan keluar dari pelabuhan, sambil melempar jangkar di perairan dekat pelabuhan untuk memperbaiki tali tros. Namun, angin kencang malah membuat kapal terseret hingga 2 kilometer.
 
Setelah sekitar 30 menit melempar jangkar di laut dan cuaca membaik, KMP BRR kembali merapat di dermaga. Namun, kapal itu kembali gagal berlabuh di dermaga. Akhirnya, Kapten Kapal memutuskan bersandar darurat lebih dari 1 jam kemudian.
 
Kepala UPTD Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh T. Naziruddin mengatakan seharusnya kapal itu sudah bersandar sekitar pukul 13.00 WIB, jika cuaca normal dan tidak bermasalah dengan tali tros.
 
“Ini baru pertama kali terjadi di Pelabuhan Ulee Lheue karena cuaca yang tidak bagus. Penumpang keluar dari pintu darurat,” tambah Naziruddin, Jumat (18/1).
 
KMP BRR yang kesulitan berlabuh menyebabkan para penumpang cemas. Seorang penumpang Rahmawati mengaku ketakutan sewaktu petugas kapal mengumumkan kapal tidak dapat bersandar akibat angin kencang.
 
Selain angin kencang di laut, tiupan angin kencang juga terjadi di Gle Paro, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar yang menyebabkan tiang listrik di pegunungan sekitar 30 kilometer arah barat Ibu Kota Provinsi Aceh tumbang.
 
Keadaan itu menyebabkan kemacetan di jalur darat sebelah barat Aceh sepanjang 2 kilometer terjadi sejak pagi. Kepala Desa Paro Jafaruddin menyatakan selain tiang listrik beberapa pohon ikut roboh akibat hempasan angin kencang.
 
“Warga kesulitan memindahkan tiang listrik. Proses pembersihan jalan dibantu aparat TNI, Ppolisi serta para pengguna jalan. Tiang listrik dipotong dulu oleh warga sama pekerja bengkel terdekat,” ujar Jafaruddin.

Kemacetan telah teratasi setelah pembersihan jalan dilakukan selama 2 jam. Jalur Banda Aceh menuju berbagai kabupaten/kota di barat Aceh dan sebaliknya telah normal kembali. (arh)

 


 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Zulkarnaini Muchtar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper