Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI GLOBAL: Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan

WASHINGTON—Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global karena kebijakan pengetatan, tingginya angka pengangguran, dan keyakinan bisnis yang lemah telah menekan perekonomian negara-negara maju.

WASHINGTON—Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global karena kebijakan pengetatan, tingginya angka pengangguran, dan keyakinan bisnis yang lemah telah menekan perekonomian negara-negara maju.

Bank Dunia memproyeksikan perekonomian dunia akan tumbuh 2,3% pada 2012 dan 2,4% pada 2013, turun dari proyeksi yang disampaikan pada Juni 2012, yakni 2,5% untuk 2012 dan 3% untuk 2013.

Bank Dunia juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat (AS), serta beberapa negara berkembang seperti Brazil, India, dan Meksiko. Adapun zona euro diprediksi resesi.

“Secara keseluruhan, kondisi ekonomi global masih rapuh dan rentan akan kekecewaan lebih lanjut,” kata Bank Dunia dalam laporan Prospek Ekonomi Global yang dirilis pada Rabu  malam (15/1/2013) waktu Amerika Serikat atau Selasa (16/1/2013) waktu Jakarta.

Negara-negara maju dianggap gagal menggenjot perekonomiannya pada 2012. “Namun, risiko negatifnya semakin berkurang dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya,” sambung Bank Dunia dalam laporan yang dirilis dua kali dalam setahun tersebut.

Negosiasi fiskal AS dan ketegangan hubungan diplomatik antara Jepang dan China diperkirakan akan terus membebani perekonomian global, mengingat negara-negara berkembang juga baru pulih dari pertumbuhan ekonomi terendahnya dalam 10 tahun terakhir.

Bank Dunia lebih pesimistis dibandingkan 41 ekonom yang disurvei Bloomberg mulai dari 4 Januari-9 Januari 2013. Berdasarkan estimasi nilai tengah mereka, perekonomian dunia akan tumbuh 3,2% pada 2013 dan 3,8% pada 2014.

Bank Dunia memprediksi perekonomian dunia akan tumbuh 3,1% pada 2014, turun dari estimasi yang disampaikan pada Juni 2012 yakni 3,3%. Indeks MSCI All-Country World telah melonjak 17% sejak akhir 2011.

Sementara itu di AS, penguatan kinerja perumahan dan belanja rumah tangga telah tertutupi oleh pelemahan kinerja manufaktur. Investasi korporasi pada akhir tahun lalu anjlok karena perusahaan-perusahaan menunggu hasil perdebatan anggaran AS.

Menurut Bank Dunia, kegagalan pemerintah dan parlemen AS untuk mencapai kesepakatan anggaran 2013 akan menekan perekonomian domestik sebanyak 2,3 poin persentase dan dunia sebanyak 1,4 poin persentase.

Produksi industri di zona euro pada November 2012 di luar dugaan turun, sedangkan pemerintah Jepang telah mengumumkan rencana stimulus fiskal untuk menggenjot pertumbuhan perekonomian terbesar ketiga di dunia itu.

“Faktor eksternal yang masih akan menyulitkan adalah pertumbuhan ekonomi negara-negara maju yang masih akan lambat dan kemungkinan besar volatil dalam beberapa tahun kedepan, sehingga pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang belum pasti,” kata Bank Dunia.

Bank Dunia memprediksi perekonomian negara-negara maju akan tumbuh 1,3% pada tahun ini, sama dengan tahun lalu, turun dari proyeksi yang disampaikan pada Juni 2012, yakni 1,9%.

Adapun perekonomian negara-negara berkembang  diperkirakan tumbuh 5,5%, turun dari estimasi yang disampaikan pada laporan sebelumnya yakni 5,9%. (Achmad Puja R. Altiar/sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper