JAKARTA: Sedikitnya 35 petani Jambi telah melakukan aksi jalan kaki pada hari ke-16 dari Jambi menuju Istana Negara, Jakarta.Mereka menuntut pengembalian lahan warga dalam bentuk Hutan Tanaman Rakyat (HTR) kepada Kementerian Kehutanan.Ketua Serikat Tani Nasional (STN) Yoris Sindhu mengatakan pihaknya telah berangkat dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan pada pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Yoris sendiri adalah salah satu peserta aksi jalan kaki tersebut."Hari ke-16, petani Jambi yang melakukan aksi jalan kaki 1.000 kilometer dari Jambi-Istana Negara, kembali melanjutkan perjalanan pada pukul 05.00," kata Yoris, Kamis (27/12/2012).Dalam aksi tersebut, salah seorang petani bernama Narto, tertabrak mobil di daerah Kayu Agung, Sumatra Selatan. Kejadian itu berlangsung pada 24 Desember lalu. Sebelumnya, salah seorang petani lainnya, Purwanto, juga tertabrak sepeda motor pada 14 Desember 2012.Para petani tengah berkonflik dengan PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI), PT Agronusa Alam Sejahtera dan PT Asiatic Persada yang masing-masing memiliki wilayah operasi namun tumpang tindih dengan lahan petani.Para perwakilan petani Jambi di Jakarta juga mengadukan dugaan perusakan hutan secara massif yang turut dilakukan oleh Kementerian Kehutanan melalui obral izin-izin kepada perusahaan di provinsi tersebut. Pengaduan ditujukan kepada Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP-PPP)."Menteri Kehutanan sangat liberal dalam memberikan izin kepada perusahaan, tetapi hak masyarakat atas hutan diabaikan," kata Agus Pranata dari Partai Rakyat Demokratik dalam pertemuan tersebut. (ra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
