Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JOKOWI: Belum saatnya jadi capres 2014

JAKARTA--- Pengamat politik Siti Zuhro mengatakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo belum saatnya mencalonkan diri menjadi calon presiden (capres) pada pemilu 2014.Kalau kita sayang pada Jokowi, jangan direcokin dengan kutu loncat di pemerintah,

JAKARTA--- Pengamat politik Siti Zuhro mengatakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo belum saatnya mencalonkan diri menjadi calon presiden (capres) pada pemilu 2014."Kalau kita sayang pada Jokowi, jangan direcokin dengan kutu loncat di pemerintah, nanti akan menjadi beban bagi dia," kata peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu di Jakarta, Senin (3/12/2012).Untuk saat ini, lanjutnya, tugas Jokowi adalah mencari solusi permasalahan di Ibukota sehingga anggapan sejumlah survei yang menyatakan dia sebagai capres akan mengganggu kinerjanya sebagai gubernur.Siti Zuhro juga menyebut jika nama Jokowi disebut-sebut sebagai capres Pemilu 2014, hal itu merupakan bentuk akrobatik dalam politik.Pernyataan tersebut menanggapi hasil survei Aliansi Pemuda Indonesia (API) untuk Perubahan, yang menempatkan nama Jokowi pada posisi teratas jajak pendadak.Penelitian API melibatkan 450 kaum muda sebagai responden yang dipilih secara acak dan diwawancarai melalui telepon (telepolling) pada 5 - 15 November.Dalam survei tersebut, Jokowi meraih suara sebesar 37,4%  sebagai capres dari tokoh parpol, yang kemudian disusul oleh Prabowo Subianto (10,3%) dan Jusuf Kalla (6,5%).Sementara itu, tokoh nonparpol yang paling banyak mendapat suara dari kaum muda antara lain Dahlan Iskan (27,8%), Mahfud MD (16,3%) dan Djoko Suyanto.Nama mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani justru mendapat persentase perolehan suara terendah yaitu 1,3%.Berdasarkan hasil survei tersebut, kaum muda Indonesia menilai bahwa Capres RI pada 2014 harus memiliki sikap tegas dan berani memberantas korupsi.Sekjen API Perubahan Dendi Susianto mengatakan di Jakarta, Senin, responden muda tersebut dinilai paling berpengaruh dalam proses perubahan di Tanah Air.  "Hasilnya terlihat bahwa kaum muda menginginkan perubahan," katanya.(msb/Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper