Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MANUFAKTUR DUNIA: Kinerja Eropa Turun, Belahan Lain Menguat

BRUSSELS—Kinerja manufaktur zona euro tetap turun pada November 2012 meski  di negara-negara lain, seperti di China, Rusia, dan India, menguat. Hal ini  menunjukkan belum meratanya pemulihan ekonomi global.

BRUSSELS—Kinerja manufaktur zona euro tetap turun pada November 2012 meski  di negara-negara lain, seperti di China, Rusia, dan India, menguat. Hal ini  menunjukkan belum meratanya pemulihan ekonomi global.

Markit Economics pada hari ini (3/12) melaporkan produksi manufaktur 17 negara zona euro dilaporkan turun dalam 16 bulan terakhir. Indeks manajer purchasing (PMI) Eropa naik menjadi 46,2 pada November 2012 dari 45,4 pada bulan sebelumnya.

PMI naik menjadi 50,6 di China, naik dalam 14 bulan terakhir di Rusia, dan menguat hingga level tertinggi dalam 5 bulan terakhir di India. Level di atas 50 dalam PMI menunjukkan penguatan kinerja.

Namun, data manufaktur di zona euro ini menunjukkan resesi ekonomi yang telah terjadi kemungkinan akan berlanjut hingga tahun depan seiring dengan upaya para petinggi Eropa mengatasi krisis utang.

Pekan lalu, Organisasi Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara pengguna mata uang tunggal itu dan memperingatkan adanya risiko resesi global.

Meskipun memproyeksi ekonomi AS dan China akan tumbuh masing-masing 2% dan 8,5% pada tahun depan, OECD memangkas proyeksi ekonomi zona euro turun 0,1% dari proyeksi sebelumnya yakni tumbuh 0,9%.

“Perekonomian zona euro masih akan tertinggal dari perekonomian utama lainnya pada 2013, tapi apa yang mulai kami lihat adalah membaiknya sektor manufaktur di wilayah lain dapat menopang ekspor Eropa. Permintaan domestik Eropa dramatis karena turun cukup signifikan,” kata Nick Kounis, kepala peneliti ekonomi makro ABN Amro Bank NV.

Sementara itu, PMI India dilaporkan HSBC Holdings Plc dan Markit Economics naik menjadi 53,7 pada November 2012 dari 52,9 pada Oktober 2012, sehingga kinerja perekonomian terbesar ketiga di Asia itu diperkirakan akan membaik. (Bloomberg/if)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Fazrin
Sumber : Newswires/Achmad Puja Rahman Altiar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper