Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JEPANG butuh pelonggaran moneter menjelang pemilu

TOKYO: Menteri Perekonomian Jepang Seiji Maehara mengatakan negaranya membutuhkan lebih banyak pelonggaran moneter dan kebijakan stimulus untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.

TOKYO: Menteri Perekonomian Jepang Seiji Maehara mengatakan negaranya membutuhkan lebih banyak pelonggaran moneter dan kebijakan stimulus untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.

Apalagi, pemerintah negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia itu tengah bersiap menghadapi pemilihan umum (pemilu) melawan pihak oposisi yang tengah mendapatkan dukungan yang lebih kuat dari masyarakat.

Melalui program televisi Fuji, Maehara mengungkapkan pemerintah tengah berencana menyuntikkan dana sekitar 200 miliar yen atau US$2,5 miliar kedalam perekonomian, tapi dia tidak menyebutkan detil rencana tersebut, termasuk sumber dana yang akan dipakai.

Dia memaparkan pengeluaran negara untuk tahun fiskal ini meliputi program stimulus sebesar 910 miliar yen yang masih membutuhkan persetujuan parlemen, dana pemulihan pasca gempa bumi sebesar 400 miliar yen, dan dana tambahan sebesar 347,8 miliar yen.

“Ada gerakan pelonggaran fiskal di seluruh dunia, tapi secara moneter Jepang belum banyak stimulus. Meskipun pelonggaran bukanlah obat mujarab, tapi tanpa itu peringkat utang Jepang dapat menghadapi ancaman penurunan,” jelas Maehara.

Pada 12 Oktober 2012, pemerintah Jepang menurunkan target perekonomian untuk ketigakali berturut-turut, terbanyak sejak resesi global pada 2009, karena penguatan nilai tukar yen dan perlambatan pertumbuhan permintaan ekspor dunia.

Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda, yang pada pekan lalu memerintahkan kabinetnya untuk menarik stimulus ekonomi pada November, gagal mencapai kesepakatan dengan dua partai oposisi terbesar untuk meloloskan proposal anggaran.

Pada 19 Oktober 2012, Noda menemui pimpinan Partai Demokratik Liberal Shinzo Abe dan Partai Komeito Baru Natsuo Yamaguchi. Keduanya mendukung kebijakan kenaikan pajak penjualan sebesar 5% asalkan Noda harus berjanji  untuk ‘segera’ menyelenggarakan pemilu.

Menurut Maehara, pemilu akan diselenggarakan secepat-cepatnya pada tahun ini. “Menurut saya, ‘segera’ bukan berarti tahun depan. Perdana Menteri Noda adalah orang yang menepati janjinya,” katanya. (Bloomberg/arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Ahmad Puja Rahman Altiar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper