Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI VIETNAM: Terus Melambat, Sektor Riil Masih Stagnan Hingga Akhir 2012

HO CHI MINH CITY: Pemangkasan suku bunga acuan ternyata belum mampu mengerem perlambatan ekonomi Vietnam, menyusul naiknya kredit macet yang menekan pertumbuhan kredit perbankan dan menghambat pemulihan konstruksi.

HO CHI MINH CITY: Pemangkasan suku bunga acuan ternyata belum mampu mengerem perlambatan ekonomi Vietnam, menyusul naiknya kredit macet yang menekan pertumbuhan kredit perbankan dan menghambat pemulihan konstruksi.

“Belanja pemerintah mungkin telah membantu perekonomian pada kuartal ketiga, tapi kami masih dalam proses perlambatan. Kami pikir aktivitas ekonomi riil belum akan membaik paling tidak hingga akhir tahun ini,” kata Dominic Scriven, Ketua Pelaksana Dragon Capital.

Kantor Statistik Umum Vietnam di Hanoi Kamis (27/9/2012) melaporkan produk domestik bruto (PDB) sepanjang Januari hingga September dan sepanjang kuartal ketiga tahun ini naik masing-masing 4,73% dan 5,35% dari periode sama tahun lalu.Pemerintah Vietnam pada bulan ini telah mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun ini ditargetkan mencapai 5,2%, terendah sejak 1999 sebesar 4,8%. Bank sentral Vietnam telah memangkas suku bunga acuan sebanyak lima kali pada tahun ini.Upaya tersebut bertujuan melindungi perekonomian negara dari dampak negatif krisis utang Eropa dan perlambatan ekonomi China. Dengan suku bunga yang rendah, negara ini ingin menggenjot kembali pertumbuhan kredit perbankan yang sempat stagnan.Pertumbuhan kredit perbankan yang stagnan berisiko menghambat ekspansi korporasi dan pertumbuhan permintaan domestik. Hasilnya, menurut kantor statistik, pertumbuhan kredit dalam 5 bulan terakhir cukup baik.Berbeda dengan sejumlah beberapa negara lain seperti Amerika Serikat dan India yang baru mengumumkan PDB beberapa pekan setelah periode berakhir, Vietnam merilis data PDB sebelum akhir periode.“Data PDB berdasarkan survei. Masalahnya bukan bahwa mereka merilisnya terlalu dini, tapi lebih karena datanya hanya berupa estimasi yang tidak definitif tapi masih berperan untuk melihat tren,” kata Jonathan Pincus, ekonom di the Harvard Kennedy School’s Vietnam.Sektor industri dan konstruksi, yang menggerakkan 41% perekonomian, tumbuh 4,36% pada 9 bulan pertama tahun ini dari periode yang sama tahun lalu. Adapun jasa yang menggerakkan 38% dari PDB tumbuh 5,97%.Sementara itu, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, yang menggerakkan 21% perenomian tumbuh 2,48%. “Pola ini terus berulang di Vietnam, dimana PDB tumbuh sepanjang tahun,” kata Pincus.“Mungkin ada alasan strukstural mengapa implementasi proyek-proyek pemerintah melambat pada paruh pertama tahun ini dan mengapa orang-orang ini membelanjakan anggarannya sebelum akhir tahun.”Berdasarkan data awal yang dirilis kantor statistiknya, Vietnam membukukan surplus perdagangan sebesar US$34 juta dan US$100 juta masing-masing pada 9 bulan pertama tahun ini dan pada September 2012.“Surplus perdagangan memungkinkan Bank Negara Vietnam meningkatkan cadangan dan menjaga stabilitas mata uang. Namun, jika data perdagangan yang bagus ini akibat impor yang berkurang, maka tidak terlalu bagus buat perekonomian seluruh dunia,” kata Dominic Bunning, pengamat nilai tukar di HSBC Holdings Plc. (Bloomberg/bas)(Foto:vovworld.vn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Ahmad Puja Rahman Altiar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper