Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ARUS MUDIK: Alunan Lagu di Selat Sunda

Lebaran sebentar lagiBerpuasa dengan gembiraMenahan lapar menahan nafsuMelatih diri sedari kecil..Sepenggal lagu yang dipopulerkan oleh grup band Gigi tersebut menemani perjalanan saya di atas Kapal Ferry Jatra 1 saat menyeberangi Selat Sunda dari Pelabuhan

Lebaran sebentar lagiBerpuasa dengan gembiraMenahan lapar menahan nafsuMelatih diri sedari kecil..Sepenggal lagu yang dipopulerkan oleh grup band Gigi tersebut menemani perjalanan saya di atas Kapal Ferry Jatra 1 saat menyeberangi Selat Sunda dari Pelabuhan Merak menuju pelabuhan Bakauheni, Lampung kemarin (17/8/2012) sore.Lagu itu dimainkan oleh sekelompok orang di ruang eksekutif kapal yang dikelola PT Angkutan Sungai Danau Persero (ASDP). Layaknya band profesional, kelompok ini terdari dari vokalis, gitaris, pemain organ, hingga penyanyi latar.Mereka sungguh menghibur. Pemudik dapat memesan lagu apa saja dan bahkan dapat menggantikan vokalis untuk bernyanyi di depan panggung. Pilihan lagu pun beragam, mulai dari pop, rock, hingga dangdut. Rasa lelah akibat kemacetan yang luar biasa dari gerbang tol Merak hingga pintu pelabuhan Merak sedikit terobati.Band tersebut juga secara atraktif menyapa penonton dan mengajak ngobrol untuk saling bertukar pesan. Bahkan banyak pemudik yang ikut bergoyang bersama di atas panggung. Anak-anak kecil juga banyak yang berjoget bersama. Perjalanan dengan kapal selama sekitar 2 jam menjadi tidak terasa.Di akhir pertunjukkan mereka mengedarkan amplop untuk meminta bayaran sekedarnya dari para pemudik. Saya sedikit heran kenapa harus mengedarkan amplop lagi. Apakah pertunjukkan tersebut bukan merupakan bagian dari hiburan yang disediakan oleh PT ASDP?Pertanyaan saya terjawab setelah saya berbincang dengan vokalis band tersebut yang bernama Danesh Febriyanto. Band, yang telah menghibur orang tersebut, ternyata memang tidak mendapatkan imbalan dari PT ASDP. Uang yang dikumpulkan dari pengunjung lah yang menjadi penghasilan mereka.Rata-rata dalam sehari kerja yaitu 12 jam, dengan asumsi empat kali berlayar, masing-masing dari mereka mengantongi sekitar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. Jika pengunjung makin banyak memberi, mereka dapat mengantongi Rp150 ribu per orang per hari. Danesh yang berasal dari Yogyakarta, tetapi tinggal di Lampung itu bercerita dirinya sudah lebih dari 6 bulan menghibur penonton di kapal. Walaupun uangnya tak seberapa, tetapi ada perasaan puas jika bisa memberikan rasa gembira kepada penumpang kapal.“Senang bisa menghibur orang, kan artinya hidup kita berguna, walaupun enggak seberapa bayarannya dan hanya mengharap dari penumpang,” ujar pemuda tegap berkulit gelap tersebut.Dia juga bercerita awalnya band tersebut dikontrak oleh PT ASDP dengan bayaran Rp100 ribu/orang per tiap keberangkatan. Akan tetapi sejak PT ASDP berganti direksi, kontrak mereka dihentikan. Alhasil mereka hanya mengharapkan penghasilan dari uang sukarela penonton kapal yang bersimpati dengan penampilan mereka.Mereka tak putus arang. Saat ini katanya mereka sedang mengajukan kontrak baru dengan harapan ada perhatian dari PT ASDP terhadap upaya mereka untuk memberikan hiburan kepada pengunjung.“Kami berharap ada timbal balik dari PT ASDP,” ujarnya.Kapalpun mendarat di Pelabuhan Bakauheni, saya dan Danesh terpaksa harus mengakhiri perbincangan singkat itu. (rar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper