Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

 

JAKARTA: Tragedi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di lereng Gunung Salak Bogor pada Rabu pekan lalu dinilai menjadi momentum memperkuat kelembagaan otoritas bandara, meningkatkan infrastruktur, dan membentuk badan navigasi. 

Anggota Komisi V DPR Muhamad Arwani Thomafi mengatakan selama ini kelayakan infrastruktur bandara Indonesia tertinggal dari negara lain. 

Selain itu, perlu adanya penguatan pelayanan navigasi guna mencegah tragedi serupa kembali terjadi. 

Terkait dengan ini pihaknya mendesak pemerintah segera membentuk badan pelayanan navigasi yang merupakan bagian penting dalam memastikan keselamatan penumpang. 

Badan tersebut, adalah amanat UU No.1/2009 tentang Penerbangan. Sistem pelayanan navigasi nantinya akan ditempatkan di sejumlah bandara yang masih memiliki catatan buruk. 

“Kita bukan untuk mencari siapa yang salah, kejadian Sukhoi ini jadi momen bagi kita, DPR, pemerintah. Pertama, perkuat otoritas bandara, kelayakan infrastuktur, kedua bentuk badan navigasi,” katanya dihubungi di Jakarta, hari ini, Minggu 13 Mei 2012. 

Pasal 271 UU No.1/2009 menyebutkan pemerintah perlu membentuk satu lembaga penyelenggara pelayanan penerbangan guna menyelenggarakan pelayanan navigasi penerbangan.Anggota Fraksi PPP ini juga menekankan pentingnya SDM dan infastruktur dari Air Traffic Control yang saat ini dinilai belum menyesuaikan diri dengan kemutakhiran dari pesawat—pesawat canggih di dunia.Joy flight tersebut tidak melanggar peraturan karena sudah mengantongi diplomatic clearance dari Kementerian Luar Negeri, security clearence dari Mabes TNI Angkatan Udara, dan approval flight dari Kementerian Perhubungan.“Prosedur mereka sudah sesuai maka joy flight bisa dilakukan, izin mereka sudah komplet, mereka juga tidak melanggar,” katanya.Pemerintah Indonesia dalam hal ini Komite Nasional Keselamatan Transportasi akan didukung oleh Pemerintah Rusia guna menginvestigasi secara cepat insiden jatuhnya pesawat Sukhoi itu. Pemerintah Rusia sudah mendatangkan dua tim masing—masing terdiri dari 41 dan 37 ahli dari Rusia guna membantu tim KNKT. (msb)

 

 

+ JANGAN LEWATKAN:

>>> 10 ARTIKEL PILIHAN REDAKSI HARI INI

>>> 5 KANAL TERPOPULER BISNIS.COM

>>> 10 ARTIKEL MOST VIEWED BISNIS.COM

>>BACA JUGA

Gara-gara JPMorgan, ORANG TERKAYA DI DUNIA merugi US$4,2 miliar

KRONOLOGI JATUHNYA SUKHOI versi Kementerian Perhubungan

KINERJA KUARTAL I/2012: Laba bersih Bakrie Plantations anjlok 64%

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : M. Tahir Saleh

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper