PEKANBARU: Bangsa Indonesia saat ini tengah dilanda enam fenomena mengkhawatirkan dan merisaukan sehingga sudah suatu keharusan ditangkal secara dini dan bersama antara pemerintah dan berbagai elemen masyarakat di Tanah Air.
"Penangkalan fenomena mengkhawatirkan itu juga dapat dilakukan dengan penanaman karakter positif bagi generasi bangsa," kata pakar dari Yayasan Masmur Daerah Riau (YMDR) Hj Maimanah Umar dalam acara seminar nasional Membangun Pendidikan Berkualitas dan Berkarakter di Aula Kantor Walikota Pekanbaru, Riau, Senin, 29 April 2012.
Maimanah menjelaskan enam fenomena mengkhawatirkan yang dimaksud di antaranya yakni fenomena kekerasan dan anarkisme yang setiap hari selalu mewarnai berbagai media nasional dan daerah di Tanah Air.
"Untuk fenomena kekerasan dan anarkisme ini bisa dimunculkan dari kalangan mana saja, baik orang tua terhadap anak kandungnya hingga berbagai organisasi mengatasnamakan agama dan lain sebagainya," katanya.
Kemudian fenomena mengkhawatirkan berikutnya yakni pemaksaan kebijakan pada level institusi, dimana seringkali menimbulkan pro dan kontra antarsesama pengambil kebijakan baik di Pemerintah Pusat maupun di daerah.
Selanjutnya, demikian Maimanah, ada juga manipulasi informasi yang kerap melanda berbagai sarana informasi, bahkan industri media.
"Fenomena buruk lainnya, juga merupakan penekanan dan pemaksaan kehendak suatu kelompok terhadap kelompok lainnya. Hal demikian itu kerap terjadi pada masalah-masalah seperti sengketa lahan dan lainnya," kata dia.
Ada juga yang paling tenar menurut Maimanah, yakni masalah hukum yang tidak berpihak pada keadilan sehingga banyak diantara kalangan merasa terzalimi.
Seterusnya, lanjut dia, ada juga fenomena mengkhawatirkan atas perilaku negatif masyarakat yang dipublikasikan oleh media.
"Hal demikian justru memperburuk citra bangsa ini di mata Internasional hingga menyulut kekisruhan di suatu daerah. Untuk menangkalnya, dibutuhkan peranserta semua pihak dan berbagai kalangan," katanya.
Penangkalan atas enam fenomena mengkhawatirkan itu, kata dia, sudah selayaknya dilaksanakan sedini mungkin, mengingat telah terlihat jelas bahwa perilaku tersebut sangat jauh dari karakter bangsa Indonesia.(Antara/msb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
