Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMBUNUHAN TKIPresiden didesak tarik Dubes RI untuk Malaysia

 

 

JAKARTA: Ketua Dewan Direktur Sabang—Merauke Circle mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono perlu mengambil langkah tegas dengan menarik Duta Besar Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia.
 
Bahkan, lanjutnya, presiden harus meminta Duta Besar Malaysia di Jakarta ditarik kembali, terkait dengan kasus penembakan oleh 5 Polisi Diraja Malaysia terhadap 3 orang TKI asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat hingga tewas.
 
Ke 3 orang TKI itu adalah Herman (34 tahun), Abdul Kadir Jaelani (25 tahun), dan Mad Noor (28 tahun) yang tewas secara mengenaskan.
 
"Ini, sudah keterlaluan dan sadis seperti menembaki binatang, apalagi pihak Malaysia terkesan masih menutupi kasus itu di samping sangat terlambat melaporkan peristiwanya ke KBRI," ujarnya hari ini, Minggu  29 April 2012.
 
Menurut dia, kasusnya yang terjadi pada 24 Maret 2012 dini hari, baru diberitahukan ke KBRI setempat pada 2 April 2012, sehingga tidak dapat ditoleransi sama sekali.
 
Selain menarik Dubes Indonesia dan mengusir Dubes Malaysia di Tanah Air, lanjutnya, pemerintah juga harus terus mengusut peristiwa itu sampai tuntas, serta membawanya ke mahkamah internasional demi menjaga kehormatan bangsa dan membela warga negaranya.
 
Dia menambahkan jika pemerintah terkesan mendiamkan atau tidak bersikap keras maka Malaysia akan semakin menganggap rendah Indonesia seperti berbagai kasus penistaan lainnya beberapa waktu lalu.
 
Syahganda menilai Kepolisian Malaysia melakukan kejahatan kemanusiaan dengan melakukan penembakan pada warga negara lain, khususnya TKI, meski terdapat alasan ketiga TKI diindikasikan sebagai perampok.
 
"Di negara mana pun prosedur penanganan atau untuk menembak seseorang itu ada tahap-tahapnya, bukan langsung dibunuh," tegasnya. 
 
Dia mengungkapkan pemerintah memang harus mempertimbangkan pemutusan hubungan diplomatik kedua negara akibat Malaysia sering menodai kehormatan warga negara ataupun kedaulatan wilayah Indonesia. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper