Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

Anda generasi beruntung 1990-an? Tentu akrab dengan kotak konsol game Nintendo atau Nintendo Entertainment System (NES) yang menampilkan permainan legendaris laris Super Mario Bros!
 
Ternyata, untuk pertama kali dalam 30 tahun sejak mesin permainan dengan koin (arcade game) Donkey Kong dirilis pada 1981, perusahaan yang berdiri sejak 23 September 1889 di Kyoto, Jepang oleh Fusajiro Yamauchi itu akhirnya mencatatkan kerugian.
 
Perusahaan yang berbasis di Kyoto tersebut seperti dikutip dari NHK pada Kamis (26-4-2012) mengumumkan hasil usahanya untuk tahun fiskal 2011 yang berakhir pada Maret 2012.
 
Nintendo menyatakan mengalami rugi bersih untuk fiskal 2011 sekitar US$530 juta atau setara penurunan sebesar 36% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai US$7,9 miliar.
 
Perusahaan mengatakan kerugian diakibatkan minimnya minat atas konsol model baru 3DS padahal 11 Agustus lalu, Nintendo telah banting harga konsol 3-D.
 
Harga eceran yang sebelumnya 25.000 yen didiskon sebesar 10.000 yen sehingga  menjadi 15,000 yen atau setara US$193. Pemotongan harga sebesar 40% ini merupakan salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
 
Tak lama setelah pemotongan harga di Jepang, Nintendo juga mengumumkan pemotongan harga di Amerika Utara, di mana harga 3DS akan turun sebesar 32% dari US$249 sampai $ 169. Sementara di Australia harga turun sebesar 29% menjadi AUD$249,99.
 
Nintendo juga akan meluncurkan program kompensasi bagi mereka yang membeli 3DS sebelum penurunan harga. Nintendo akan menawarkan 20 fasilitas unduh gratis di eShop. Sejumlah game a.l. Super Mario Bros (NES), Donkey Kong Jr. (NES), Balloon Fight (NES), Ice Climber (NES), The Legend of Zelda (GBC), Yoshi's Island: Super Mario Advance 3 (GBA), Mario Kart: Super Circuit (GBA), Metroid Fusion (GBA), WarioWare Inc: Mega Microgame$ (GBA) dan Mario vs Donkey Kong (GBA).
 
Kode NES berarti permainan yang ada pada Nintendo Entertainment System sementara tanda GBA adalah permainan yang pernah dirilis pada platform Game Boy Advance (GBA) yang dirilis pada 2001.
 
Banting harga menurut Presiden Nintendo Satoru Iwata dilakukan karena perusahaan tidak punya pilihan selain menurunkan harga untuk meningkatkan penjualan, bahkan dengan mengorbankan keuntungan jangka pendek. Dia mengakui, penguatan yen adalah faktor lain di balik kerugian.
 
Ini sebuah pukulan telak bagi Nintendo sejak merekrut animator jenius, Shigeru Miyamoto pada 1977 yang menjadi pencipta Donkey Kong, Mario Bros, The Legend of Zelda bahkan Nintendo Wii.
 
Dengan kerugian ini, karyawan Nintendo mesti mengetatkan ikat pinggang. Tak ada lagi pesta pora seperti pada 2008. Saat itu, ketika dunia puyeng dengan ancaman krisis moneter, Nintendo justru membagi bonus bagi tiap karyawannya senilai US$1,28 juta!
 
Namun, ini bukan kali pertama Nintendo mengalami kesulitan. Ketika Gunpei Yokoi mengubah arah Nintendo sebagai produsen kartu hanafuda menuju perusahaan permainan video, Nintendo berhadapan dengan raksasa Bandai dan Tomy.
 
Untuk masa datang, Nintendo berencana untuk meningkatkan marjin dengan meluncurkan konsol permainan rumah baru di Jepang, Eropa dan Amerika Serikat pada Natal tahun ini.
 
Tentu saja, langkah Nintendo yang dirancang Satoru Iwata –pengganti Hiroshi Yamauchi--di markas utama di bilangan Minami-ku, Kyoto terus diawasi pesaing utama mereka. Tak lain tak bukan Sony dan Microsoft. Tunggu saja Natal nanti. (spr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tusrisep
Editor : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper