Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

MEDAN: Sejumlah masyarakat di Medan menilai PT Pertamina belum siap menerapkan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) karena baru sebagian kecil stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang menjual Pertamax.
 
J. Sihotang, seorang karyawan swasta yang memiliki dua unit mobil, menilai Pertamina belum siap jika pemerintah memberlakukan pembatasan BBM.
 
“Saya jamin 100%. Pertamina belum siap. Termasuk pemerintah tidak siap mengawasi pembatasan BBM. Pembatasan BBM ini akan menimbulkan masalah baru,” ujarnya kepada Bisnis di Medan hari ini,  Rabu 25 April 2012.
 
Menurut dia, pemerintah sebaiknya kembali kepada fomula penaikan BBM dengan membuat secara bertahap. Dia memcontohkan Juni, Juli, Agustus tahun ini pemerintah menaikkan BBM (solar dan premium) masing-masing Rp500 per bulan, sehingga tidak menyulitkan masyarakat. “Kenaikan harga sebesar itu setiap bulan tidak akan terasa dan dampaknya terhadap inflasi juga kecil.”
 
Hal senada diakui T. Manurung, seorang pengusaha dan konsultan di Medan. Dia menegaskan pembatasan BBM yang direncakan pemerintah jelas belum dapat dilaksanakan dengan cepat karena Pertamina sama sekali belum siap. 
 
“Saya pastikan pertamina belum siap. Coba Anda cek. Berapa SPBU Pertamina yang sudah menjual pertamax. Paling yang ada di kota besar,” tuturnya.
 
Sementara itu, Asistant Customer Relation Fuel Retail Marketing Region I PT Pertamina Sonny Mirath mengakui dari 308 SPBU Pertamina dan mitranya yang beroperasi di Sumut baru 87 unit (termasuk empat milik Pertamina) yang menjual pertamax. Sedangkan 221 SPBU lainnya, kata dia, hanya menjual BBM bersubsidi jenis premium dan solar.
 
Ketika ditanyakan bahwa Pertamina belum siap me jika pemerintah memberlakukan pembatasan BBM, Sonny secara diplomatis jika sudah ada payung hukumnya mengenai pembatasan BBM, Pertamina dan mitranya akan melaksanakan di lapangan.
 
“Cuma butuh waktu untuk mensosialisasikan dan membangun sarana dan prasarana pendukung,” tuturnya.
 
Ketika ditanyakan berapa lama Pertamina mampu mempersiapkan itu semua, sehingga bisa melaksanakan pembatasan BBM, secara diplomatis mengatakan pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. “Ada waktu untuk melakukan pembenahan,” tuturnya. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper