Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menolak upaya Musyawarah Nasional Luar Biasa yang digagas oleh DPD II se-Indonesia karena dinilai tidak punya dasar dan alasan yang jelas. 
 
“Munaslub tidak bisa dilaksanakan tanpa alasan jelas, harus ada dasarnya yang sesuai dengan AD/ART Partai Golkar. Misalnya jikalau DPP nyata-nyata melanggar AD/ART atau tidak dapat melaksanakan amanat Munas," kata Agung kepada wartawan hari ini. 
 
Menurutnya, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) tidak bisa digelar dengan agenda menjegal Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical. 
 
Dia juga menyebutkan kondisi terkini Partai Golkar tidak bisa dijadikan alasan untuk me-Munaslub-kan Ical. Karena tidak ada kondisi yang luar biasa itulah Agung menyatakan menolak rencana Munaslub tersebut.
 
Sebelumnya ide untuk menggelar Munaslub disampaikan Ketua Forum Silaturahmi DPD II Partai Golkar, Muntasir Hamid. Dia menegaskan, langkah Ical mempercepat Rapat Pimpinan Nasional dari Oktober menjadi Juli merupakan upaya yang dipaksakan. 
 
Menurut Agung, untuk usulan Munaslub, harus diusulkan 2/3 dan jelas  dulu apa alasannya. Selain itu, apa yang dikemukan Muntasir tersebut, tidak ada dasar hukumnya.
 
"Yang jelas ada yang mengatas namakan ketua DPD II. Muntasir itu sudah mantan ketua DPD II Aceh, jadi tidak pas," kata Agung.  
 
Agung menjelaskan Rapimnas khusus juga sesuai AD/ART atas permintaan dari DPD-DPD I. Sedangkan untuk memutuskan kapan dilaksanakannya, tambah Agung hal  itu menjadi kewenangan DPP.
 
Namun demikian, Agung menghargai jika ada usulan dan perbedaan pendapat. Akan tetapi pendapat dan saran itu disampaikan melalui pendekatan persuasif. 
 
Agung juga menjelaskan bahwa sebelum Rapimnas khusus siapa saja boleh mengusung calon-calon lain selain Aburizal Bakrie. Namun jika Rapimnas khusus sudah diputuskan maka semua kader harus tunduk dan solid mendukungnya.
 
"Jangan karena perbedaan pendapat terus minta Munaslub. Tapi jangan juga dipecat. Saya tak setuju kalau dipecat, tak boleh emosi. Diberi pendidikan yang benar. Kalau sedikit-sedikit dipecat kacau, itu gerombolan namanya," kata Agung. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper