Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Dewasa ini sudah banyak kemajuan yang dicapai perempuan Indonesia. Selain itu juga mendapatkan kesempatan dan akses yang sama untuk berkiprah di berbagai bidang, tanpa diskriminasi. 
 
“Namun, adanya budaya patriarki menyebabkan pencapaian perempuan dibandingkan dengan laki-laki masih rendah,” kata Linda Amalia Sari Gumelar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, hari ini dalam Seminar Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan di Jakarta.
 
Menurut Linda, tolok ukur yang digunakan untuk mengukur kesetaraan gender adalah gender-related development index (GDI), yang hanya mengukur tingkat capaiannya berdasarkan tiga variavel, yaitu pendidikan, kesehaan, dan ekonomi.
 
Padahal dari aspek angka harapan hidup, katanya, usia perempuan masih lebih tinggi dibadingkan dengan laki-laki, yaitu 71,74 berbanding 67,51 tahun. Tapi dari aspek lain capaian perempuan masih rendah. Misalnya angka melek huruf laki-laki pada 2010 mencapai 95,65, lebih baik dari perempuan  yang berada pada angka 90,52.
 
Linda menuturkan salah satu strategi yang digunakan oleh pemerintah dalam mewujudkan kesetaraan gender, adalah melalui pendekatan pengarusutamaan gender (PUG). 
 
PUG merupakan salah satu strategi yang mengintegrasikan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi seluruh bidang pembangunan.
 
“Penerapan strategi PUG akan menghasilkan kebijakan publik yang lebih efektif dan tepat sasaran, dalam rangka mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh masyarakat, baik laki-laki dan perempuan,” ujar Linda.
 
Dalam konteks pembangunan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender, katanya, keluarga menjadi salah satu faktor kunci berhasil tidaknya pelaksanaan program tersebut.
 
“Kesetaraan gender mustahil terwujud jika kaum laki-laki tidak ikut berperan aktif mendukungnya. Diharapkan tercipta kesepahaman antara suami dan isteri dalam membangun keluarga yang harmonis, mampu menghadirkan nilai-nilai kesetaraan pada seluruh anggota keluarganya,” ungkapnya. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Adhitya Noviardi
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper