JAKARTA: Pemerintah meningkatkan akses pelayanan vaksin meningitis dengan memberlakukan dokumen international certificate of vaccination (ICV) yang menggunakan security printing (barcode).Selain itu dilakukan pengetatan pengawasan beredarnya dokumen ICV sehingga penggunaan sertifikat itu dapat termonitor dengan baik, mengingat risiko infeksi meningitis yang dapat fatal.Andi Muhadir, Direktur Surveilans, Karantina dan Kesehatan Matra, Kemenkes mengatakan Novartis Indonesia memberlakukan sistem barcode untuk memudahkan pengecekan data."Pemerintah juga telah menunjuk beberapa rumah sakit vertikal dan RSUD tertentu sebagai tempat pelaksanaan pemberian vaksin meningitis bagi jemaah haji dan umroh berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan," ujarnya hari ini, Selasa, 24 April 2012.Samsuridjal Djauzi, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI-IDI, mengatakan penyakit meningokokus menjadi salah satu pokok perhatian dalam bidang travel disease."Angka kejadian penyakit ini bervariasi di seluruh dunia dan prevalensi tertinggi terdapat di Afrika," katanya dalam acara seminar media Lindungi Bangsa, Cegah Meningitis yang bertepatan dengan peringatan hari Meningitis sedunia pada hari ini.Menurutnya, walau Indonesia bukan merupakan salah satu negara endemis untuk penyakit meningokokus, dengan jumlah jemaah haji dan umroh cukup tinggi dari Indonesia menuju negara endemis tersebut, maka mereka mempunyai risiko terpapar.Untuk itu, katanya, orang yang berpergian ke daerah endemis perlu divaksinasi dengan vaksin meningitis meningokokal konjugat ACYW135 yang sudah mendapat izin dari BPOM dan mendapatkan sertifikasi halal dari MUI.Vaksin itu dilakukan dua minggu sebelum keberangkatan agar sistem kekebalan tubuh sudah terbentuk ketika sampai di tujuan. (tw)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
