Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RISTEK KALBE SCIENCE AWARD diberikan kepada peneliti

JAKARTA: PT Kalbe Farma Tbk bekerja sama dengan Kemenristek memberikan apresiasi kepada peneliti Indonesia dengan mengadakan Ristek-Kalbe Science Award (RKSA) 2012.Program ini merupakan salah satu bentuk kerja sama akademisi, pelaku bisnis, pemerintah,

JAKARTA: PT Kalbe Farma Tbk bekerja sama dengan Kemenristek memberikan apresiasi kepada peneliti Indonesia dengan mengadakan Ristek-Kalbe Science Award (RKSA) 2012."Program ini merupakan salah satu bentuk kerja sama akademisi, pelaku bisnis, pemerintah, dan komunitas dalam meningkatkan iklim yang kondusif," kata Amin Soebandrio, Staf Ahli Menristek Bidang Kesehatan dan Obat dalam kick-off RKSA 2012, Kamis, 19 April 2012.Kegiatan RKSA 2012 bertujuan memberikan apresiasi kepada peneliti Indonesia yang memiliki dedikasi, dan telah bekerja keras dalam menghasilkan karya penting di bidang kesehatan.Dalam RKSA tahun ini, bidang kajian peneliti yang dapat disertakan meliputi bahan obat/sediaan obat (bioteknologi, kimia medisinal, kimia bahan alam/teknologi farmasi), diagnostik, dan metode pengobatan pangan fungsional.Menurut Amin, penguasaan Iptek sangat menentukan kemajuan dan kemakmuran suatu  bangsa. Para  ilmuwan atau peneliti memiliki peran yang sangat besar sebagai ujung tombak dalam pengembangan Iptek.Program RKSA ini diadakan dua tahun sekali, dan tahun ini merupakan yang ketiga setelah RKSA 2008 dan 2010."Diharapkan dengan penyelenggaraan RKSA 2012, berbagai pihak yang terkait juga dapat terpicu untuk ikut membangun iklim iptek yang kondusif," ungkapnya.Boenjamin Setiawan, salah seorang pendiri PT Kalbe Farma, menuturkan dukungan pemerintah terhadap riset yang inovatif selama ini masih dirasakan kurang."Karena dananya terbatas, membuat para peneliti kurang berkembang, dan hasilnya juga sedikit, termasuk di bidang kesehatan," ujarnya.Menurut dia, kemajuan bidang kesehatan sangat membutuhkan inovasi. Seperti untuk mengembangkan stem cell yang akan banyak membantu penderita penyakit degeneratif. (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Adhitya Noviardi
Editor : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper