WASHINGTON: Seorang utusan Amerika Serikat, Selasa, menuju ke Sudan setelah melakukan pembicaraan dengan Sudan Selatan yang baru merdeka guna menekankan keperluan bersikap tenang meskipun terdapat tanda-tanda ketegangan menyusul terjadinya pertempuran.Princeton Lyman, utusan khusus untuk Sudan dan Sudan Selatan, menuju ke Khartoum pada Selasa malam atau Rabu setelah pertemuan dengan Presiden Salva Kiir di ibukota Sudan Selatan, Juba, kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Mark Toner.Di Khartoum, Lyman "pada dasarnya akan menekankan pesan yang sama, yaitu bahwa kita perlu menghentikan kekerasan segera dan tanpa syarat serta kedua belah pihak hendaknya kembali ke proses AU, "kata Toner, mengacu pada perundingan yang dimediasi oleh Uni Afrika yang telah terhenti selama beberapa waktu.Intensitas pertempuran telah meningkat, dengan Sudan dituduh membom sebuah kamp pasukan penjaga perdamaian PBB, setelah pejuang dari Selatan merebut kawasan sengketa, minyak Heglig, yang merupakan kunci memburuknya perekonomian Sudan.Amerika Serikat telah mendesak Sudan Selatan untuk mundur. Tapi meskipun ketergantungan berat negara itu pada bantuan AS, Sudan Selatan tetap menolak dan tentaranya, Selasa, bersumpah untuk tetap mempertahankan posisi itu.Kekerasan telah menimbulkan kekhawatiran akan kembalinya perang sipil di masa lalu yang telah mengakibatkan lebih dari dua juta orang tewas dalam periode 1983-2005, salah satu perang saudara yang terpanjang dalam sejarah Afrika. (Antara/Reuters/arh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel