Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Perdana Menteri Selandia Baru John Key mengundang mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di Selandia Baru karena bisa lebih hemat dibandingkan biaya hidup dan biaya pendidikan di Australia.
 
Tawaran itu disampaikan John Key kepada Wakil Presiden Boediono saat melakukan pertemuan di Istana Wapres . PM Selandia Baru itu menyempatkan menemui Wapres Boediono pada pukul 14.30 WIB, setelah diterima resmi secara kenegaraan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara pada pukul 10.00 WIB.
 
“John Key mengharapkan lebih banyak lagi mahasiswa Indonesia yang kuliah di Selandia Baru,” kata Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat  seusai pertemuan sore ini .
 
Dalam pertemuan itu, John Key mengungkapkan jika mahasiswa yang melanjutkan studi di Selandia Baru masih sedikit, sekitar 700 orang. Adapun mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di Australia, sebagai negara terdekatnya, mencapai 17.000 orang.
 
Padahal, biaya pendidikan dan biaya hidup di Selandia Baru bisa lebih murah. John Key juga menjamin jika kualitas pendidikan di Selandia Baru dan Australia tidak jauh berbeda.
 
“PM Selandia Baru sangat ingin melihat mahasiswa Indonesia yang kuliah di sana bertambah, karena kualitas pendidikannya sudah bagus,” ujarnya.
 
Wakil Presiden Boediono menyambut baik tawaran itu dan mengharapkan Indonesia dan Selandia Baru bisa meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan. Boediono juga optimistis jika minat mahasiswa Indonesia yang studi ke Selandia baru akan bertambah seiring dibukanya penerbangan langsung negara tersebut oleh PT Garuda Indonesia Tbk.
 
Selain membicarakan masalah mendidikan, Boediono dan John Key juga membahas mengenai rencana Selandia baru berinvestasi di bidang panas bumi. Wapres Beodiono mengharapkan Selandia Baru menawarkan model bisnis panas bumi yang efisien sehingga mampu diadopsi perusahaan lain yang ingin investasi dibidang ini.
 
“Selama ini belum ada model bisnis yang pas. Wapres mengharapkan Selandia Baru tidak hanya membawa keunggulan teknologi, tetapi juga model bisnis yang lebih efisien,” kata Yopie. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper