JAKARTA: Pendukung Korea Utara, China secara mengejutkan mendukung sikap Dewan Keamanan PBB untuk secara resmi mengecam tindakan Pyongyang meluncurkan rudal antar benua berkedok peluncuran satelit komunikasi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Liu Weimin, seperti dikutip dari NHK hari ini menyatakan kecaman DK PBB mencerminkan pemahaman dasar bersama masyarakat internasional.
Liu mengatakan dialog adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah. Dia mengatakan perjanjian AS-Korea Utara memiliki arti penting untuk Semenanjung Korea yang bebas nuklir dan untuk perdamaian dan stabilitas.
Pemerintah China masih menyerukan perjanjian Februari antara AS dan Korut untuk dilaksanakan. Perjanjian itu menetapkan bahwa Korut menghentikan program pengayaan uranium dengan imbalan bantuan pangan dari Amerika Serikat.
Ketegangan di Semenajung Korut akhirnya memang berakhir antiklimaks setelah pada 13 April lalu, roket Unha yang menggotong satelit Kwangmyongsong-3 gagal mengudara dari fasilitas peluncuran roket Sohae di kabupaten Cholsan.
Roket yang merupakan hasil kanibal dan pengembangan sistem Scud (Rusia), sistem Safir (Iran) dengan sistem motor Nodong dan SS-N-6 hasil pengembangan ilmuwan Korut jadi serpihan bola api setelah mengudara 2 menit.
Kegagalan peluncuran Kwangmyongsong-3 menyamai prestasi kegagalan Kwangmyongsong-2 yang diluncurkan 5 April 2009 dengan roket Taepodong-2 dari fasilitas peluncuran roket Tonghae di kabupaten Hwadae.
Seperti halnya Unha, Taepodong-2 sejatinya adalah misil balistik antar benua yang dikembangkan dari Scud, rudal jarak jauh Uni Soviet yang menyeramkan di masa perang Teluk I. (ra)
>> BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA:
+ Harga emas setelah naik turun
+ PAK DOMO, orang kuat itu mangkat
+ Liga Champions: Di balik kekalahan REAL MADRID
+ SIAPA di belakang sepak terjang DAHLAN ISKAN?
+ CEPAT ITU PENTING, kata Dahlan Iskan
+ Bakrie Telecom masih urus izin penyelenggaraan
* PILOT NGANTUK, Venus dikira pesawat lain mau nabrak
+ Standar kehidupan di Korsel memburuk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
