DILI: Mantan kepala staf umum angkatan bersenjata Timor Leste, Taur Matan Ruak, berdasarkan perhitungan sementara memenangkan pemilihan presiden dengan perolehan suara cukup signifikan.
Mendekati 73% suara yang dihitung di seluruh 13 kabupaten provinsi, Ruak memenangkan 59,91% atau 190.061 suara. Kandidat lainnya, Francisco ‘Lu-Olo’ Guterres dari oposisi Fretilin meraih 40,09%.
Putaran kedua pemungutan suara dilakukan setelah tak seorangpun dari 12 calon dalam pemilihan presiden mengumpulkan suara mayoritas yang diperlukan untuk mengamankan kemenangan dalam putaran pertama pada 17 Maret.Pemilih menuju ke tempat-tempat pemungutan suara sebelum pukul 15.00 waktu setempat pada Senin.
Proses pemungutan suara berjalan lancar dengan disaksikan oleh para pengamat internasional. Misi integrasi PBB juga hadir untuk membantu menjaga ketertiban. Hasil akhir diperkirakan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang jika tidak ditentang di pengadilan.
Presiden Timor Leste adalah kepala negara, tetapi pusat struktur kekuasaan dipegang oleh perdana menteri dalam sistem parlementer. Namun, presiden memiliki hak veto dalam keadaan tertentu. Presiden dipilih untuk masa jabatan 5 tahun.
Ruak akan mengambil alih kursi dari Presiden saat ini dan peraih Nobel perdamaian Jose Ramos Horta pada 20 Mei.
Lahir pada tahun 1955, nama asli Taur Matan Ruak adalah Jose Maria Vasconcelos. Nama Taur Matan Ruak berarti dua mata tajam dalam bahasa Tetum. Ruak telah menjadi pejuang sebelum Timor Leste mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 2002. Dia mundur sebagai kepala staf umum angkatan bersenjata tahun lalu untuk mencalonkan diri sebagai presiden. (antara/yus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
