SURABAYA: PT Inkor Bola Pasific –produsen bola di Pasuruan, Jawa Timur—menjalin kemitraan produksi bola sepak sistem jahit dengan puluhan perajin di 5 desa di Kab. Pasuruan serta narapidana di Malang.Perusahaan PMA yang mengoperasikan pabrik berkapasitas 2 juta pieces/tahun di Sukorejo, Kab. Pasuruan, itu berorientasikan kepada produk aneka jenis bola (sepak, voli, futsal, basket) ke negara-negara Timur Tengah dan Amerika Selatan.Direktur PT Inkor Bola Pasific Thomas More mengatakan perusahaan tersebut melakukan kegiatan produksi bola berbahan baku PVC dan kulit sintetis dengan sistem laminating serta sistem jahit. Untuk sistem laminating dilaksanakan di pabrik dengan melibatkan ratusan pekerja.”Sebagian kecil dari produksi bola sistem jahit juga kami kerjakan di pabrik, tetapi sebagian besar kami jalankan pola kemitraan dengan para perajin di 5 desa di Kab. Pasuruan serta narapidana di penjara di Malang, Jatim,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini (Minggu, 15 April 2012).Dalam pola kemitraan itu pihak Inkor Bola menyalurkan bahan baku berupa panel-panel PVC dan PU (kulit sintetis) yang telah dipola, kemudian para perajin maupun narapidana yang telah dilatih tinggal menjahitnya. Kemudian hasil jahitannya disetorkan kembali ke Inkor Bola untuk diproduksi menjadi bola, dengan dimasuki ban dan diisi udara.Menurut Thomas, setiap perajin mampu menjahit hingga 4 unit bola per hari. Namun, dia tidak merinci berapa upah menjahit per piece.“Produk bola sepak hasil jahitan para mitra kami diminati pasar internasional, terutama di negara-negara Timur Tengah maupun Amerika Selatan. Sedangkan ekspor ke AS telah kami hentikan sebab kalah bersaing dengan produk bola asal China,” paparnya.Inkor Bola memproduksi bola merk dagang ProTeam, yang dipasarkan dengan harga jual berkisar Rp70.000 – Rp200.000 per piece sesuai bahan bakunya. Selain untuk digunakan olah raga, perusahaan tersebut juga mendapatkan pesanan bola promosi (non-pakai) dari berbagai perusahaan. (faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
