Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

SEMARANG: Pertumbuhan ekonomi dan investasi Jateng menunjukkan tren peningkatan, terlihat dari 21 proyek investasi yang pada kuartal I/2012 mengajukan izin prinsip untuk menanamkan modal ke provinsi ini senilai Rp 4,006 triliun dan US$25,6 juta.
 
Dari proyek sebanyak itu, sembilan di antaranya merupakan poryek investasi asing senilai Rp 22 miliar dan US$25,6 juta.  Proyek tersebut diperkirakan menyerap 2.191 tenaga kerja domestik dan dua orang tenaga asing.
 
Sisanya adalah pengajuan izin prinsip investasi domestik sebanyak 12 proyek dengan nilai investasi Rp 3,98 triliun dan rencananya akan menyerap  2.490 orang tenaga kerja. 
 
Kasubid Pengendalian Penanaman Modal Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jateng Pramono Yuliadi menyebutkan minat penanaman modal dalam negeri (PMDN) serta penanaman modal asing (PMA) tinggi. 
 
“Totalnya ada 21 izin prinsip investasi dengan rencana menyerap tenaga kerja dalam negeri hingga 4.631 orang dan dua orang tenaga asing,” katanya hari ini.
 
Selama 2011, BPMD mencatat realisasi PMA di provinsi ini sebanyak 37 proyek dengan nilai Rp 1,348 miliar dan US$25,2 juta, serta menyerap 8.959 tenaga kerja. PMDN ada 27 proyek dengan nilai investasi Rp 4,839 miliar dan US$2,3 juta, serta menyerap 10.826 tenaga kerja.
 
Selama ini, kata dia, rencana investasi atau izin prinsip yang diajukan terkendala oleh masalah tata ruang, perizinan lingkungan, dan sumber pembiayaan. Hal itu membuat investasi tak sesuai dengan rencana.
 
“Dalam investasi semua kepentingan berperan, saling tarik-menarik antara tata ruang dan lingkungan. Tapi semua punya tujuan yang baik untuk menata agar investasi ramah lingkungan,’’ tuturnya.
 
Pemimpin Bank Indonesia Jateng & DIY, Joni Swastanto, mengatakan perkembangan ekonomi dan investasi Jateng belakangan ini menunjukkan tren peningkatan. ”Pada 2011 mengalami tumbuhan 6,0%, meskipun akselerasi pertumbuhannya masih lambat,“  katanya..
 
Dia memperkirakan pada 2012 ini pertumbuhan ekonomi di provinsi ini masih tinggi, untuk triwulan !-2012 berada dikisaran 6,0%-6,5% (yoy).
 
Sementara itu inflasi pada 2011 masih terkendali yaitu 2,68% dan diperkirakan akan meningkat menjadi 3,46% pada triwulan I-2012 seiring dengan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak.
 
Joni menyebutkan daya dukung ekonomu Jateng sampai saat ini masih cukup kuat dari tiga sektor utama pertanian, industri pengolahan dan pariwisata, hotel, dan restoran  (PHR).
 
“Ketiga sektor itu masih menjadi pendorong pertumbuhann ekonomi di Jateng, namun pada 2011 sumbangan sektor pertanian sedikit dibawah sektor jasa-jasa,“ katanya. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reporter 1
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper