Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEMO BURUH terbesasr di India sepanjang sejarah gara-gara EMAS berakhir

 

 

NEW DELHI: Pelaku industri perhiasan di India akan menghentikan mogok nasional terpanjang setelah pemerintah meyakinkan mereka akan mempertimbangkan kekhawatiran mereka atas pajak perhiasan emas tanpa merek.

 

Bachhraj Bamalwa, Ketua All India Gems & Jewellery Trade Federation, mengatakan protes selama 3 minggu dapat dihentikan Jumat, 6 April, ini.

 

Pernyataan itu dia keluar kepada wartawan di New Delhi seusai pertemuan dengan Menteri Keuangan Pranab Mukherjee. 

 

Sekitar 300.000 toko ditutup setelah Mukherjee pada 16 Maret dalam pidatonya soal anggaran memberlakukan pungutan 1% untuk perhiasan tanpa merek untuk pertama kalinya.

 

"Menteri meyakinkan bahwa ia akan mempertimbangkan permintaan untuk menarik aturan cukai," kata Bamalwa. "Kami percaya 100% atas jaminan itu." 

 

Dia menambahkan bahwa pemogokan itu membuat industri perhiasan kehilangan potensi pendapatan sekitar 200 miliar rupee.

 

Selain perhiasan, Mukherjee juga menaikkan pajak impor emas untuk kedua kalinya tahun ini yang merupakan bagian dari tindakan untuk mengekang defisit neraca perdagangan yang salah satunya disebabkan impor logam mulia.

 

Dia menaikkan pajak impor emas batangan dan koin serta platinum sampai 4% dari 2%, setelah mengubah pajak pada Januari. (Bloomberg/Mtb/ea)

 

BACA JUGA:

TARIF PENYEBERANGAN: Tarif Merak—Bakauheni naik 19%-24%

HARGA CPO: Minyak sawit Malaysia ke puncak tertinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswires

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper