Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UNI EROPA cekal maskapai Libya dan Venezuela

BRUSSELS: Karena alasan keselamatan penerbangan (flight safety reason) semua pesawat terbang maskapai penerbangan Libya dan operator angkutan udara Venezuela Conviasa dilarang terbang k- 27 negara anggota Uni Eropa, Selasa.

BRUSSELS: Karena alasan keselamatan penerbangan (flight safety reason) semua pesawat terbang maskapai penerbangan Libya dan operator angkutan udara Venezuela Conviasa dilarang terbang k- 27 negara anggota Uni Eropa, Selasa.

 
Pengawasan keselamatan penerbangan berlisensi di Libya menimbulkan keprihatinan serius. Tetapi Uni Eropa memutuskan tidak menempatkan mereka dalam daftar hitam setelah otoritas penerbangan sipil Libya mengadopsi pembatasan mereka sendiri."Meskipun demikian, pelaksanaan langkah-langkah yang diputuskan pemerintah Libya tetap tunduk pada pemantauan ketat," kata Badan Eksekutif Uni Eropa. 
Menurut AFP, pada Libya, setelah berkonsultasi dengan para pejabat Uni Eropa, memutuskan melarang pesawat terbang maskapai penerbangannya terbang ke Uni Eropa sampai setidaknya 22 November.
 
Daftar keselamatan udara terbaru Eropa mencakup 279 maskapai penerbangan dari 21 negara, mulai dari Afghanistan ke Republik Demokratik Kongo, Indonesia, Filipina dan Zambia.

Perusahaan penerbangan Venezuela ditambahkan ke dalam daftar hitam maskapai penerbangan karena catatan sering mengalami kecelakaan. 

 
Pernyataan Komisi Eropa tentang Conviasa adalah dilarang karena alasan demi keamanan akibat banyak kecelakaan berdasarkan pengecekan di bandara-bandara Uni Eropa.Uni Eropa juga meninjau catatan keselamatan penerbangan dari dua operator penerbanganlain Venezuela, Latinoamerica Estellar dan Aerotuy. Tetapi memutuskan menempatkan mereka di bawah peningkatan pemantauan, bukan memaksakan pembatasan.Di Caracas, pemerintah Presiden Hugo Chavez, cepat menolak tindakan Uni Eropa itu dan menyebutnya sama sekali tak proporsional.Dalam satu pernyataan, Kementerian Luar Negeri Venezuela mengancam Brussels dengan tindakan timbal balik untuk mempertahankan kepentingannya dan gengsi dari maskapai ini. (Antara/AFP/arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper