JAKARTA: Fenomena alam menyerupai lelehan lava di Taman Nasional Yosemite semakin menantang para pecinta fotografi untuk mengabadikan salah satu keajaiban semesta seolah gerhana ketika matahari dan bumi menyelaraskan untuk menciptakan fenomena sekilas.Keajaiban itu terjadi dalam sekejap pada saat matahari terbenam pada pertengahan Februari, apalagi saat cuaca musim dingin ikut mendukung.
Pada hari-hari matahari terbenam menerangi salah satu yang kurang dikenal taman air terjun sehingga memunculkan pantulan sinar oranye menyerupai lava yang mengalir di atas permukaan granit El Capitan yang mengesankan.Setiap tahun semakin banyak fotografer berkumpul di taman, menjulurkan leher mereka menuju jatuhnya fatamorgana serupa ekor kuda, berharap langit akan menjadi jelas sehingga mereka dapat menduplikasi tontonan pertama yang tercatat dalam warna pada tahun 1973 oleh fotografer terkenal akhir Galen Rowell."Ekor kuda begitu unik, saya tidak mengetahui adanya air terjun lainnya di bumi yang mendapat cahaya seperti itu," kata Michael Frye, yang menulis buku "The Photographer Guide's to Yosemite".Empat dekade lalu, fotografer hanya mampu membidik air terjun Yosemite pada malam-malam musim panas dari Glacier Point. Namun, memotret ekor kuda adalah pelajaran dalam astronomi, fisika dan geometri dengan mempertimbangkan derajat kemiringan dan menit dari orbit bumi terhadap matahari untuk menentukan hari optimal untuk mendapatkan bidikan sempurna.Mereka mencari sudut terendah cahaya yang akan melukis warna matahari terbenam menjadi seperti ekor kuda yang dipantulkan granit di balik air. Ini terwujud dalam berbagai tingkat intensitas selama 2 minggu yang sama setiap tahun. (AP/arh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
