MAKASSAR: Berbagai peristiwa di kawasan timur Indonesia sepanjang 24 jam terakhir telah mewarnai sejumlah surat kabar daerah yang terbit Jumat (17/02). Berikut ringkasannya:
Mendag minta Sulsel genjot produksi
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan meminta Pemda Sulawesi Selatan memaksimalkan produksi agar tidak bergantung pada komoditas impor, khususnya produk hortikultura.
Mendag akan mencatat imbauan Gubernur Sulsel terkait penolakan komoditas impor terutama hortikultura sebagai bahan pertimbangan di pusat. (Bisnis Indonesia Regional Timur)
Pemda Sulteng & Vale segera renegosiasi
Pemprov Sulawesi Tengah, Pemkab Morowali dan manajemen PT Vale Indonesia Tbk berunding kembali pada 18 Februari di Jakarta membahas pengelolaan kawasan tambang nikel di Morowali.
“Sampai sekarang belum ada kepastian pemanfaatan konsesi pertambangan di Morowali itu,” kata Bupati Morowali Anwar Hafid. (Bisnis Indonesia Regional Timur)
BI Manado imbau bank mengacu BI Rate
Bank Indonesia Manado mengimbau perbankan di Sulawesi Utara segera menurunkan suku bunga pinjaman, menyesuaikan dengan BI Rate yang turun dari 6% menjadi 5,75%.
“Kami tidak bisa memaksa, tetapi mengimbau bank melakukan penyesuaian dengan BI rate yang makin rendah,” kata Pemimpin BI Manado Ramlan Ginting. (Bisnis Indonesia Regional Timur)
Industri kreatif Sulsel butuh perhatian
Pemprov Sulawesi Selatan diminta serius menangani potensi industri kreatif di daerah menyusul kebijakan perubahan nomenklatur di Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif.
“Sulsel ini lumbung budaya, etnik beragam, pelaku seni pertunjukan hingga musik etnik kumpul di sini,” ujar CEO One Note Entertainment Hendra Sinadia. (Bisnis Indonesia Regional Timur)
Apindo dukung pajak bagi UMKM
Ketua Apindo Sulawesi Selatan La Tunreng mengatakan pengusaha mendukung rencana Direktorat Jenderal Pajak menarik pajak untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Pengusaha tidak menolak pajak, tapi sebaiknya kebijakan itu disertai dengan pembinaan kepada pengusaha agar sesuai dengan proporsi usahanya,” katanya. (Tempo Makassar)
Harga rumah di Sulsel naik 25%
Harga rumah di Sulawesi Selatan dipastikan naik 25%, sejalan dengan kenaikan harga pembelian bahan baku rutin setiap awal tahun.
“Harga rumah yang tadinya Rp 70-80 juta, sekarang sudah naik menjadi sekitar Rp 100 juta,” ujar Ketua DPD REI Sulawesi Selatan, Raymond Arfandy. (Tempo Makassar)
Gubernur tolak impor buah dan sayur
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menolak kebijakan impor buah dan sayur karena lebih menguntungkan pedagang besar dan merugikan petani lokal.
“Kalau ada impor, petani kita kerja apa. Mereka ini kurang beruntung. Apalagi buah impor yang kini ada di mana-mana itu belum tentu steril. Boleh jadi ada formalin-nya,” katanya. (Fajar)
Bulog berencana serap beras 526.000 ton
Perum Bulog Devre VIII Makassar tahun ini menargetkan penyerapan beras 526.000 ton, lebih tinggi 17% persen dari realisasi 2011 sekira 450.000 ton.
Kepala Bulog Divre VIII Makassar Tommy S Sikado mengatakan dengan target itu Sulsel memberikan kontribusi 18,57% terhadap pengadaan beras nasional 3,5 juta ton. (Fajar) (Bsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
