Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KECELAKAAN MAUT: Marzuki Alie ikut komentar

JAKARTA: Politisi Partai Demokrat yang sedang dalam sorotan kasus proyek kursi mewah ruang rapat Banggar DPR Marzuki Alie ikut mengomentari kecelakaan maut Minggu lalu di Jalan Ridwan Rais yang menyebabkan 9 orang tewas dan beberapa luka parah.

JAKARTA: Politisi Partai Demokrat yang sedang dalam sorotan kasus proyek kursi mewah ruang rapat Banggar DPR Marzuki Alie ikut mengomentari kecelakaan maut Minggu lalu di Jalan Ridwan Rais yang menyebabkan 9 orang tewas dan beberapa luka parah.

 

Ketua DPR merangkap Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR yang santer didesak mundur ini mendesak para penegak hukum untuk mengusut tuntas kecelakaan maut di Jalan Ridwan Rais yang menyebabkan 9 orang tewas dan beberapa orang lainnya luka parah beberapa hari lalu.

 

Menurut Marzuki, kalau memang pelaku pengendara mobil benar telah mengkonsumsi alkohol dan narkoba sambil mengemudi maka pelaku patut dihukum seberat-beratnya.

 

Hukuman berat tersebut, ujarnya, bertujuan  agar kecelakaan lalu lintas yang melibatkan obat-obatan dan minuman keras tidak terulang lagi dan bisa memberikan efek jera.

 

“Kejadian kecelakaan lalu lintas dimana ada narkoba dan alkohol terlibat, bukan baru pertama kali ini terjadi. Ini tidak bisa dibiarkan dan pelakukanya harus dihukum berat agar kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang,” ujarnya hari ini (24/01).

 

Menurutnya, masyarakat yang tidak bersalah seharusnya tidak menjadi korban dari perilaku tidak bertanggungjawab akibat pengendara  menggunakan narkoba dan alkohol.

 

Marzuki menilai selama ini aparat penegak hukum tidak menindak tegas pengguna  alkohol dan narkoba di kalangan pengendara roda dua maupun roda empat. Tindakan baru dilakukan aparat kepolisian jika para pengguna narkoba dan terutama alkohol menyebabkan kecelakaan.

 

“Razia penggunaan alkohol tidak dilakukan, padahal ini penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan,” ujarnya. Politisi Partai Demokrat itu merujuk pada razia yang dilakukan aparat kepolisian di luar negeri terhadap pengendara yang mabuk.

 

Para pengemudi, ujarnya,  diminta untuk melakukan tes alkohol ditempat dengan meniup satu alat yang bisa menentukan langsung kadar alkohol dalam darah. Jika terbukti seorang pengemudi mengkonsumsi alkohol yang melewati batas tertentu maka mereka diberi sanksi di tempat.

 

“Bahkan kalau sudah kelewatan, SIM sang pengemudi langsung dicabut dan untuk mendapatkannya kembali harus melewati serangkaian tes psikologi,” ujarnya.

 

Kepada para pengelola hiburan malam, Marzuki pun meminta untuk bisa mengatur para pelangannya yang mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Para tamu yang datang mengendarai kendaraan pun diminta untuk menyadari bahaya mengkonsumsil alkohol dan obat terlarang.

 

 “Saya minta para pemilik tempat hiburan untuk menempatkan orang-orangnya di area parkir kendaraan. Jika melihat tamu yang mau pulang dalam kondisi mabuk dan ingin mengendarai mobil, maka bisa dilakukan tindakan seperti menahan mobil orang tersebut,” ujarnya.

 

Praktik menyuruh orang mabuk menggunakan angkutan umum seperti taksi, katanya, akan lebih bijak dilakukan sebagaimana dilaksanakan di sejumlah negara lain. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper