Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS SYARIAH: Bank Muamalat raup laba Rp374 miliar

JAKARTA: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, bank syariah terbesar kedua di Indonesia, meraup laba sebelum pajak sebesar Rp374 miliar selama periode 2011, meningkat sekitar 61,85% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Andi Buchari, Direktur Bank Muamalat,

JAKARTA: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, bank syariah terbesar kedua di Indonesia, meraup laba sebelum pajak sebesar Rp374 miliar selama periode 2011, meningkat sekitar 61,85% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Andi Buchari, Direktur Bank Muamalat, mengatakan peningkatan laba dipengaruhi oleh kenaikan rasio efisiensi perseroan dan perkembangan bisnis pembiayaan.“Laba sebelum pajak kami pada 2011 sekitar Rp374 miliar. Itu laba pada laporan keuangan yang belum diaudit, karena proses audit masih berlangsung,” ujarnya hari ini, Kamis 19 Januari 2012.Menurut dia, pendapatan perseroan sebenarnya lebih tinggi, karena Bank Muamalat melakukan pencadangan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) sebesar 120%, di atas ketentuan sebesar 100%.“Itu kami lakukan sesuai himbauan BI  untuk memperekuat pencadangan dalam menghadapi risiko krisis global. Kalau kami hanya mencadangan 100% maka sebenarnya laba bisa lebih besar,” jelasnya.Peningkatan laba sebelum pajak Bank Muamalat sebesar 61,85% dibandingkan dengan akhir 2010 yang tercatat Rp231,07 triliun. Adapun laba bersih perseroan pada akhir 2010 sebesar Rp170,94 triliun.Dia menjelaskan efisiensi yang dilakukan perseroan terlihat pada penurunan rasio beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO), menjadi sekitar 85%. Adapun BOPO perseroan pada tahun lalu sebesar 87,38%.“Jadi jaringan dan bisnis kami terus bertambah dengan jumlah karyawan yang efisien. Dengan aset Rp32 triliun karyawan kami hanya 3.600 orang,” ujarnya.Selain itu, efisiensi juga dilakukan perseroan dengan menambah jumlah anjungan tunai mandiri (ATM), sehingga biaya penggunaan jaringan switching ATM bisa ditekan. Pada tahun lalu jumlah ATM perseroan menjadi 500 unit.“Kami mengratiskan nasabah yang bertransaksi di ATM lain. Sehingga bila nasabah melakukan transaksi di ATM lain kami melakukan subsidi. Dengan penambahan jaringan ATM maka nasabah lebih banyak melakukan transaksi di ATM Muamalat,” ujarnya.Andi menambahkan peningkatan laba juga didorong oleh perkembangan bisnis pembiayaan yang tumbuh antara 50%--52%. Melalui perkembangan tersebut, maka pembiayaan Bank Muamalat  menembus angka Rp23,89 triliun pada akhir 2011.“Pembiayaan kami masih didominasi oleh ritel dengan porsi 55%--60% dan sisanya adalah pinjaman untuk korporasi.”Adapun untuk dana pihak ketiga, menurut dia, perkembangannya juga sejalan dengan ekspansi pembiayaan dengan pertumbuhan sekitar 50%--52%.  Dengan peningkatan itu, maka dana masyarakat yang dikelola oleh Bank Muamalat mencapai Rp26,05 triliun. “Secara total, aset kami tumbuh sekitar 52% menjadi Rp32,5 triliun,” jelasnya.Bank Muamalat merupakan bank syariah pertama yang berdiri pada 1991. Namun, Bank Muamalat merupakan bank syariah terbesar kedua dari sisi aset, setelah Bank Syariah Mandiri.Saat ini Bank Muamalat dimiliki oleh Islamic Development Bank dengan porsi saham 32,82%, Boubyan Bank Kuwait 24,94%, Atwill Holdings Limited (17,95%) serta pemegang saham lainnya yang memiliki saham di bawah 5%. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper