Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS SYARIAH: BRI Syariah raup laba Rp60 miliar

JAKARTA: Meskipun terkendala di produk  gadai emas pada pengujung 2011, tetapi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah dapat meraup laba sebelum pajak Rp60 miliar pada akhir tahun lalu, meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan akhir 2010.Ari

JAKARTA: Meskipun terkendala di produk  gadai emas pada pengujung 2011, tetapi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah dapat meraup laba sebelum pajak Rp60 miliar pada akhir tahun lalu, meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan akhir 2010.Ari Purwandono, Direktur Pengembangan Bisnis Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah), mengatakan peningkatan laba tersebut didorong oleh ekspansi bisnis pembiayaan perseroan, baik dari segmen komersil, usaha kecil dan menengah, konsumer, dan mikro.“Laba kami pada akhir 2011 sekitar Rp60 miliar. Peningkatan laba tentunya dari pertumbuhan bisnis,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini Rabu 18 Januari 2012.Pencapaian tersebut cukup signifikan, mengingat pada 2010 lalu, laba sebelum pajak perseroan hanya sekitar Rp18,05 miliar. Adapun laba bersih dari anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk ini Rp10,95 miliar.Kenaikan laba BRI Syariah didorong oleh peningkatan pembiayaan sebesar 65,45% dari Rp5,5 triliun pada akhir 2010 menjadi Rp9,1 triliun pada akhir 2011. Pembiayaan konsumer memiliki porsi terbesar, yakni 35%, yang diikuti oleh pinjaman komersial sebesar 24%.Pembiayaan lainnya disalurkan pada segmen mikro sebesar 15% dan usaha kecil dan menengah 10%. Adapun sisanya disalurkan lewat lembaga keuangan mikro (linkage) dengan porsi 15%.Pada pembiayaan konsumer, perseroan mengandalkan pinjaman berbasis emas, yakni gadai syariah dan kepemilikan logam mulia. Namun produk gadai emas dihentikan sementara operasinya sejak 14 Desember lalu setelah Bank Indonesia melakukan evaluasi dan menemukan pelanggaran atas produk ini.Dalam segmen konsumer, perseroan juga menyalurkan pembiayaan pemilikan rumah, pembiayaan kendaraan bermotor, dana talangan haji, dan pembiayaan multi guna.Peningkatan pembiayaan juga sejalan dengan kenaikan penghimpunan dana pihak ketiga yang mencapai Rp9,3 triliun dibandingkan dengan akhir 2010 sebesar Rp5,5 triliun.Kinerja perseroan pada pembiayaan dan DPK berhasil meningkatkan total aset perseroan menjadi Rp11,3 triliun, naik 64,96% dari posisi sebelumnya Rp6,85 triliun. (faa) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper