Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA CERITA: Marzuki Usman Raja Istilah

Ketika pasar modal masih dikelola secara tradisional di era 1980-an, tak satu pun media massa yang meliput kegiatan transaksi saham di lantai Bursa Efek Jakarta di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Para pialang hanya sibuk main kartu gaple dan

Ketika pasar modal masih dikelola secara tradisional di era 1980-an, tak satu pun media massa yang meliput kegiatan transaksi saham di lantai Bursa Efek Jakarta di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Para pialang hanya sibuk main kartu gaple dan domino. Maklum, saham yang listing hanya 10 emiten dan hampir semua sleeping stock alias tidur.

Marzuki Usman, Ketua Bapepam (Badan Pelaksana Pasar Modal) di bawah naungan Departemen Keuangan, hadir pada tahun 1988 menggantikan Barli Halim, sang ketua sebelumnya. "Saya hadir untuk menghidupkan barang-barang yang mati," katanya kepada pelaku pasar modal. Mulai dari pialang, emiten, calon emiten dan para pegawai negeri di Bapepam mulai membangun optimisme. Tentu saja banyak 'menghidupkan barang yang mati' bermakna ganda.
 
Gelak tawa para pelaku bursa sering terdengar ketika Marzuki pidato.  "Pasar modal ini bukan seperti pasar tetapi seperti kuburan. Saya akan mengubah pasar ini menjadi ramai, lebih ramai dari pasar Tanah Abang," kata pria asal Jambi itu.
 
Ya, pasar Tenabang--begitu lidah Betawi menyebutnya, memang hanya sepelemparan batu dari gedung bursa. Bursa yang sepi, katanya, tak sesuai dengan ASOI, maksudnya akal sehat orang Indonesia. Mengapa? di belahan dunia lain, orang cari dana ke pasar modal, kok konglomerat Indonesia tak meliriknya.
 
Berkat kerja keras Marzuki, meyakinkan Sudono Salim (pemilik Salim Grup), Muchtar Riady (Lippo Group), Eka Tjipta Wijaya (Sinar Mas Grup), Soehargo Gondokusumo (Dharmala Group), dan Usman Atmajaya (Danamon)  maka lambat laun perusahaan di bawah naungan para taipan itu pun mulai go public.
 
Marzuki makin sering pidato dalam acara public expose yang dibuat meriah dan penuh hiburan. Dalam pidato yang sarat humor Marzuki kembali menyuguhkan istilah-istilah yang asing di telinga tadi. Maka, pelaku bursa pun menyebutnya sebagai Raja Istilah. (ln)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Lahyanto Nadie

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper