Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hubungan militer Israel-Singapura makin lengket

JAKARTA: Hubungan militer Israel-Singapura diketahui sangat dekat sejak tahun 1960-an, tak lama setelah bekas jajahan Inggris itu memisahkan diri dari Federasi Malaysia. Bapak pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, ingin membangun militer untuk membela

JAKARTA: Hubungan militer Israel-Singapura diketahui sangat dekat sejak tahun 1960-an, tak lama setelah bekas jajahan Inggris itu memisahkan diri dari Federasi Malaysia. Bapak pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, ingin membangun militer untuk membela Singapura, yang memiliki daratan hanya 274 mil persegi, karena dikelilingi oleh negara-negara Muslim, seperti halnya Israel. Lee kemudian menjalin aliansi dengan negara Yahudi itu melalui duta besar Israel di Thailand, untuk membantu. Israel mengirim misi militer yang dipimpin Mayjen Rehavam Ze'evi, kepala cabang Deputi operasi militer. Belakangan Ze'evi tewas dibunuh di Yerusalem oleh sebuah serangan milisi bersenjata Palestina pada Oktober 2001. Lee bersikeras misi tersebut bersifat rahasia karena dia tidak ingin memusuhi tetangga Muslimnya, Malaysia dan Indonesia. Tim instruktur Israel pertama tiba pada Oktober 1965 yang ditulis Lee dalan otobiografinya pada 2000: "Untuk menyamarkan kehadiran mereka, kami menyebut mereka 'orang Meksiko." Mereka tampak berwarna cukup gelap" Instruktur Israel merancang sistem pertahanan termasuk sistem pelatihan pertahanan sipil yang mengharuskan majib militer, sementara IAI membantu meningkatkan kekuatan angkatan udara Singapura pada era 1960-an dengan Northrop F-5 Tiger Panjangnya hubungan tersebut membuat Singapura telah membeli sistem persenjataan Israel secara ekstensif selama bertahun-tahun dan perusahaan pertahanan Israel secara teratur berpartisipasi di Singapura Air Show. Israel Aerospace Industries tercatat telah menjual Barak-1 sistem anti-pesawat bagi angkatan laut. Sistem elektronik canggih buatan Rafael juga diadopsi di angkatan laut Singapura. Singapura juga membeli kendaraan udara tak berawak dari Elbit dan Rafael untuk pengawasan udara bagi peningkatan keamanan maritim di Selat Malaka dan Laut China Selatan. (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tusrisep
Editor : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper