Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

MAKASSAR: Berikut ini adalah ringkasan berita utama di kawasan timur Indonesia yang dimuat sejumlah surat kabar daerah, a.l.  Gernas kakao di Sulsel terancam gagal, Telkomsel dan XL genjot penambahan BTS, Neraca Sulut surplus US$476 juta, Sulawesi Selatan Kembali Impor Benih Kapas, Pohon Natal Impor Banyak Diminati, Lagi, Pelindo Kucurkan Dana Kemitraan, Asuransi Haji Sudah Bisa Diklaim.
 
Gernas kakao di Sulsel terancam gagal: Program Gerakan Nasional Peningkatan Mutu dan Produksi Kakao di Sulawesi Selatan terancam gagal akibat penggunaan bibit pohon kakao jenis somatic embryogenesis.
 
Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Zulhefi Sikumbang mengatakan sebaiknya Kementerian Pertanian menghentikan sementara pengadaan bibit somatic embryogenesis tersebut, terutama dalam program Gerakan Nasional (Gernas) Kakao yang juga berlangsung di Sulsel saat ini. (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)
 
Telkomsel dan XL genjot penambahan BTS: PT Telkomsel
Area Sulawesi, Maluku, dan Papua per Juli 2011 menambah 600 base transceiver station dari target 1.500 BTS yang akan dibangun tahun ini.
 
Manager Corporate Communication Area Pamasuka Jowvy Kumala menuturkan dengan penambahan itu maka pembangunan BTS baru terealisasi 45% dari target. “Untuk yang 55% atau 900 BTS lainnya, rencananya akan kami bangun tahun depan,” ujarnya, baru-baru ini.  (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)
 
Neraca Sulut surplus US$476 juta: Neraca perdagangan antara Sulawesi Utara dengan luar negeri tercatat surplus US$476,6 juta pada Januari hingga Oktober 2011.
 
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Dantes Simbolon mengatakan posisi surplus US$476,6 juta itu diraih karena ekspor Sulut ke berbagai Negara di dunia selama Januari-Oktober 2011 mencapai US$586,6 juta. "Sementara impornya hanya US$110 juta,” ujarnya, kemarin. (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)
 
Sulawesi Selatan Kembali Impor Benih Kapas: Sulawesi Selatan kembali mengimpor benih kapas untuk periode penanaman 2012. Benih kapas ini didatangkan dari Cina, Jumat lalu melalui Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar. Kepala Balai Besar Karantina Hewan dan Tumbuhan Makassar Hermasyah mengatakan benih kapas yang diimpor sebanyak 6 ton. 
 
“Kami sudah memeriksa dan barangnya telah dikembalikan kepada pemiliknya,” Hermansyah menjelaskan.
 
Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, benih kapas ini tidak mengalami masalah. Pemeriksaan Organisme pengganggu tanaman telag dilakukan sejak jumat dan dikembalikan ke pemilik, Sabtu lalu. “Dari segi dokumen juga semuanya lengkap,” kata dia. Namun, dalam hal penyaluran dan peredarannya nanti, menurut Hermansyah, Balai Karantina masih tetap melakukan pengawasan. (Sumber: Tempo Makassar)
 
Pohon Natal Impor Banyak Diminati: Menjelang hari raya Natal pada 25 Desember nanti,berbagai mal mulai menawarkan pernak-pernik Natal dengan berbagai jenis dan kreasi hiasannya. Pohon Natal impor dari Cina banyak diminati.
 
“Pohon Natal dari Cina kualitas bahannya pinus sama dengan pohon pinus asli. Selain itu, harganya hamper sama dengan pohon Natal poduksi local, sehingga pohon Natal dari Cina banyak diminati,” kata Niswar,Supervisor Metro Department Store di Mal Trans Studio, Sabtu lalu. (Sumber: Tempo Makassar)
 
Pelindo Kucurkan Dana Kemitraan: PT Pelindo IV Cabang Makassar (Pelabuhan Makassar) konsisten menyalurkan sebagai labanya kepada pelaku UMKM melalui dana kemitraan. Hingga kini, pelabuhan Makassar telah membantu 22 pelaku UMKM.
 
General Manager PT Pelindo IV Cabang Makassar, Djam’an AM, usai penyerahan pinjaman modal kerja, mengatakan saat ini, penyerahan pinjaman modal kerja kepada mitra binaan padap2012 mencapai Rp 335 juta. Dana yang diambil dari laba usaha 2010 itu, terserap oleh 22 UMKM. (Sumber: Fajar)
 
Asuransi Haji Sudah Bisa Diklaim: Keluarga jemaah haji yang meninggal dunia di Tanah Suci, sudah bias mengajukan klaim asuransi kematian. Ada mekanisme khusus yang telah ditentukan untuk mengurus hal itu.
 
Kepala Sub Bagian Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel, M Tonang, mengungkapkan, asuransi tersebut sudah bias diproses oleh keluarga jemaah yang meninggal dunia di tanah Suci. 
 
Proses pengurusannya bias dilakukan dengan mendatangi Kantor Kemenag daerah masing-masing tempat yang bersangkutan mendaftar. 
 
“Kalau persayaratan administrasi sudah lengkap, sudah bias diklaim,” ujar M Tonang, Minggu, 4 Desember. (Sumber: Fajar) (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Nur Rahmah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper