Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Segitiga emas Semarang jadi incaran investor

SEMARANG: Lahan kawasan segitiga emas di Kota Semarang semakin diminati investor, hingga mendorong kenaikan harga tanah yang begitu cepat, di tengah membaiknya pengembangan sektor properti beberapa tahun terakhir.

SEMARANG: Lahan kawasan segitiga emas di Kota Semarang semakin diminati investor, hingga mendorong kenaikan harga tanah yang begitu cepat, di tengah membaiknya pengembangan sektor properti beberapa tahun terakhir.

 
Kawasan yang disebut-sebut sebagai segitiga emas oleh pengembang meliputi Jl. Gajahmada-Jl. Pandanaran-Jl. Pemuda hingga kawasan Simpanglima Semarang, itu kini lahannya semakin terbatas.
 
Di sepanjang Jl. Pandanaran mulai ujung bundaran Tugumuda hingga kawasan Simpanglima, tercatat harga tanah tertinggi mencapai Rp38 juta per meter persegi, dibanding jalan protokol lainnya. 
 
Harga tanah Jl. Gajahmada per meter persegi Rp25 juta dan Jl. Pemuda harga tanah Rp28 juta per meter persegi. Kawasan tersebut kini semakin dikenal sebagai segitiga emas di Kota Semarang oleh para pengembang.
 
Laksana Sunarko, Sekjen DPD Real Estate Indonesia (REI) Jateng, mengatakan di pusat Kota Semarang mulai bermunculan gedung bertingkat, tidak hanya bangunan mal, perhotelan dan perkantoran, tetapi apartemen pun mulai dikembangkan sejumlah investor.
 
Pengembang, lanjutnya, selama ini masih melirik kawasan pusat Kota Semarang dan mulai berebut lahan di kawasan segitiga emas, mengingat zona itu merupakan jantung bisnis di ibukota Jateng ini. Selain itu, pertumbuhan perdagangan semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir. 
 
"Kondisi itu semakin mendorong harga tanah di segitiga emas terus melejit, meski sebelumnya kawasan tersebut hanya berkembang menjadi pusat kantor pemerintahan, perumahan dan relatif sedikit perhotelan pada era 1995-an," ujarnya.
  
Saat ini harga tanah di kawasan itu mencapai Rp38 juta per meter persegi dari semula hanya Rp5 juta per per meter persegi pada dekate 1990, mengalami kenaikan menjadi Rp14 juta pada 2000 dan naik lagi menjadi Rp20 juta pada 2007.
 
Sejumlah rumah yang telah terjual dua tahun lalu pun kini sudah dibangun menjadi gedung-gedung megah menjulang.  
 
Prospek pengembangan properti di Semarang berapa tahun terakhir berpotensi sangat cemerlang khususnya pada sektor perkantoran yang diikuti oleh apartemen, meski sebelumnya pasar retail ataupun mall mulai jenuh, karena jumlah pusat perbelanjaan yang semakin banyak.
 
Walikota Semarang Soemarmo mengatakan ekonomi di segitiga emas itu tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan kawasan pusat perdagangan lain d iwilayahnya. Bahkan tiga tahun terakhir ini sejumlah investor telah merealisasikan pembangunan properti seperti hotel berbintang lima, perkatoran, apartemen dan mall.
 
"Pusat Kota Semarang sekarang ini semakin dipenuhi bangunan gedung mewah menjulang. Dalam hitungan tahun Gedung Provinsi Jateng [Gubernuran] berlantai 12 yang berlokasi di sebelah selatan Simpanglima pun ketinggiannya nyaris tenggelam di antara gedung bertingkat di kawasan segitiga emas," ujarnya. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Rachmat Sujianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper