Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sultra incar investasi US$130 miliar

MAKASSAR: Berikut ini ringkasan berita utama di kawasan timur Indonesia yang dimuat sejumlah surat kabar daerah, a.l.  Sultra incar investasi US$130 miliar,  Pasar batu bara lokal agar dikelola dan BNI Syariah incar pertumbuhan kredit 100%.Incar

MAKASSAR: Berikut ini ringkasan berita utama di kawasan timur Indonesia yang dimuat sejumlah surat kabar daerah, a.l.  Sultra incar investasi US$130 miliar,  Pasar batu bara lokal agar dikelola dan BNI Syariah incar pertumbuhan kredit 100%.Incar investasi US$130 miliar: Pemprov Sultra optimistis investasi dalam negeri dan PMA di provinsi tersebut dapat tembus US$130 miliar pada 2012.Gubernur Sultra Nur Alam mengatakan untuk mencapai target investasi tersebut, pihaknya mengambil langkah-langkah percepatan untuk mendukung kemudahan regulasi pelayanan investasi."Selain itu, kami minta pemda segera memperbaiki infrastruktur, serta mengatasi masalah sosial yang ada," ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini. (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)Pengelolaan pasar batu bara: Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia meminta pemerintah segera mengelola pasar dalam negeri untuk menghadapi pembatasan ekspor hasil tambang yang mulai berlaku pada 2014.Wakil Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Anim Lukman mengatakan selama ini industri lokal hanya menyerap sekitar 25% dari total produksi batu bara yang mencapai 380 juta ton."Sisanya diekspor ke India, China, Jepang dan Korea," ujarnya di sela-sela acara The 1st Mining Conference & Expo 2011 kemarin. (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)Pertumbuhan kredit: BNI Syariah Makassar menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit 100% dari total target penyaluran kredit tahun ini seiring dengan tumbuhnya ekonomi kota ini.Kepala Cabang BNI Syariah Makassar Anang Hery Anshory mengatakan pertumbuhan ekonomi Kota Makassar yang pesat menjanjikan potensi dan peluang besar untuk pertumbuhan kredit BNI Syariah . (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)Lirik tanaman cengkeh: Kadis Perkebunan Sulsel Burhanuddin Mustafa mengatakan sejak melonjaknya harga cengkeh, petani kembali berlomba-lomba ingin menanam tanaman jenis rempah ini karena dianggap memiliki jaminan nilai ekonomis yang bias didapatkan."Dalam beberapa hari terakhir, saya banyak menerima permintaan dari petani untuk penyediaan bibit gratis," ujar Burhanuddin kemarin.Atas permintaan tersebut, kata Burhanuddin, Dinas Perkebunan akan menyiapkan sesuai dengan anggaran yang dimiliki. (Sumber: Tempo Makassar)Perlu diperluas: Asosiasi Petani dan Pengusaha Rumpu Laut Indonesia Sulsel meminta pemerintah member dukungan dalam memperluas jaringan pemasaran di luar negeri."Jumlah permintaan dari luar negeri sejauh ini belum ada peningkatan," kata Ketua Asosiasi Arman Arfah kemarin. Perlunya perluasan pemasaran juga karena harga rumput laut di dalam negeri masih sangat jauh dari harapan petani.Rumput laut jenis cottoni, misalnya, saat ini seharga Rp 7.000-8.000 per kg. Menurut Arman, harga standarnya Rp 8.000-10.000 per kg. Untuk jenis gracilaria seharga Rp4.000-6.000, padahal harga normalnya Rp7.000-8.000."Bahkan di wilayah yang belum masuk pembinaan Asosiasi Petani Rumput Laut ada yang harganya hanya Rp 2.500 per kg," kata Arman. (Sumber: Tempo Makassar)Serap kredit 50,6%: Pemanfaatan kredit masih dominan untuk konsumsi. Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan konsumsi rumah tanggan (RT) menyerap sekitar 50,6% kredit perbankan di Sulsel.Kepala Kantor BI Makasaar Lambok A Siahaan menyebutkan konsumsi rumah tanggan rata-rata untuk kebutuhan dasar dan alat transportasi."Konsumsi rumah tanggan sebagian besar untuk pembelian kendaraan dan renovasi atau pembangunan rumah," ungkap Lambok, kemarin. (Sumber: Fajar) (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nadya Kurnia
Sumber : Rahma

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper