Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun depan, Multifinance tetap andalkan perbankan

JAKARTA: Industri perusahaan pembiayaan tidak memiliki kekhawatiran akan likuditas perbankan yang diproyeksi akan makin ketat pada tahun depan. Industri masih yakin perbankan mampu memenuhi 65% dari total kebutuhan pendanaan.Wiwie Kurnia, Ketua Asosiasi

JAKARTA: Industri perusahaan pembiayaan tidak memiliki kekhawatiran akan likuditas perbankan yang diproyeksi akan makin ketat pada tahun depan. Industri masih yakin perbankan mampu memenuhi 65% dari total kebutuhan pendanaan.Wiwie Kurnia, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), optimis likuiditas perbankan masih cukup untuk mendanai sebagian besar ekspansi pembiayaan dari industri multifinance pada tahun depan.“Kami proyeksi pada tahun depan pendanaan bank masih memiliki porsi 65%, obligasi 20% dan sisanya dana internal,” ujarnya hari ini.Pada tahun depan, asosiasi memproyeksi aset industri pembiayaan akan meningkat sebesar 20%--25% dibandingkan tahun sebelumnya. Asosiasi juga memproyeksi aset industri multifinance akan menembus Rp300 triliun pada akhir tahun ini.Segmen yang diandalkan tumbuh pesat oleh asosiasi adalah kredit kendaraan bermotor (KKB). Kredit ini termasuk bagian pembiayaan konsumen yang memiliki porsi 71% atau Rp159,63 triliun pada akhir September.Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, mengatakan perseroan akan meningkatkan kredit otomotif dengan pertumbuhan antara 20%--25%. Dalam menyalurkan pembiayaan otomotif, BCA bekerja sama dengan multifinance, termasuk dengan anak usaha PT BCA Finance.“Kalau industri otomotif bisa terus berkembang maka perbankan akan terus tingkatkan pembiayaan,” ujarnya.Jahja menambahkan pada dasarnya KKB bukan sepenuhnya kredit konsumtif, karena sebagian besar kendaraan yang dibeli dengan cicilan, digunakan untuk bekerja. “Selain itu motor juga pengganti kendaraan umum yang belum cukup bagi masyarakat,” ujarnya.Penjualan kendaraan bermotor, lanjutnya, juga menyokong pertumbuhan bisnis pendukung seperti bengkel dan industri suku cadang. “Jadi otomotif itu gak murni konsumtif karena juga menggerakan ekonomi nasional,” ujarnya.Sementara itu,  PT Bank CIMB Niaga Tbk menerbitkan obligasi senilai Rp1,5 triliun untuk mendanai ekspansi kredit konsumer, termasuk kredit otomotif.Catherine Hadiman, Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga, mengatakan penyaluran KKB dilakukan lewat dua anak usaha multifinance yaitu PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) dan Kencana Internusa Artha Finance (KITA). Pada CNAF perseroan memiliki kepemilikan sebanyak 99%, sedangkan pada KITA sebesar 51%.Catherine menambahkan perseroan akan terus meningkatkan pembiayaan otomotif pada tahun depan. Pada tahun ini, perseroan telah membuat unit baru di CNAF yang khusus melaksanakan penyaluran pembiayaansepeda motor. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya
Sumber : Donald Banjarnahor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper