Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek domino banjir di pabrik otomotif Jepang tak juga surut

BANGKOK: Efek banjir di Thailand berlanjut merongrong sektor otomotif, terutama pabrikan asal Jepang yang menjadikan negara itu sebagai basis produksinya.

BANGKOK: Efek banjir di Thailand berlanjut merongrong sektor otomotif, terutama pabrikan asal Jepang yang menjadikan negara itu sebagai basis produksinya.

Honda Motor Co mengaku belum dapat memastikan kapan pabriknya di Thailand yang berkapasitas 240.000 unit per tahun dapat kembali berproduksi secara normal. Pembuat kendaraan ini terus mengalami penurunan produksi baik di Jepang, Amerika Utara, dan Eropa, seperti halnya terjadi juga di Malaysia, Filipina, Indonesia dan Taiwan.

Jurubicara Honda Tomohiro Okada dikutip AP menuturkan produksi di Vietnam, India, dan Pakistan yang sejauh ini belum terpengaruh, sepertinya akan segera terkena imbas penurunan produksi karena banjir Thailand. Namun, Okada belum memberikan perkiraan angka pastinya.

Seperti halnya Honda, Toyota Motor Corp yang menghentikan produksi hingga 5 November memastikan akan memperpanjangnya hingga 12 November. Ini membuat pabrikan otomotif terbesar di dunia  menderita kerugian setara dengan 69.000 unit di Thailand dan 22.000 unit di Jepang.

Di Amerika Utara, Toyota juga terpaksa memperpanjang penghentian produksi sementara hingga 12 November, dari sebelumnya yang diproyeksi hanya akan sampai 7 November. Awal pekan lalu, Honda juga menutup sementara aktivitasnya di AS yang diperkirakan hingga 10 November.

Sementara itu, Nissan Motor Co menderita kerugian 40.000 unit kendaraan karena mandegnya produksi di Thailand. Di Jepang, pabrikan ini telah menghitung kehilangan sekitar 20.000 unit.

Produksi mobil-mobil Jepang tampaknya terus mengalami cobaan setelah sebelumnya baru saja pulih dari tsunami pada Maret lalu hingga terlanda banjir di sejumlah basis produksnya di Thailand. Laba Honda bahkan telah terpangkas 56% pada Juli-September, sedangkan Nissan membukukan angka yang lebih baik. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Aprika R. Hernanda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper