Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang yang ingin dominasi pasar asuransi umum Indonesia

JAKARTA: Perusahaan asuransi umum Jepang mengincar pangsa pasar bisnis proteksi asuransi non life di Indonesia karena dinilai lebih menjanjikan secara bisnis.Fudej I Hama, Presiden The Non-Life Insurance Institute of Japan, mengatakan pangsa pasar industri

JAKARTA: Perusahaan asuransi umum Jepang mengincar pangsa pasar bisnis proteksi asuransi non life di Indonesia karena dinilai lebih menjanjikan secara bisnis.Fudej I Hama, Presiden The Non-Life Insurance Institute of Japan, mengatakan pangsa pasar industri asuransi di Indonesia masih sangat besar jika dibandingkan dengan Jepang. Sementara itu, penetrasi asuransi di negara ini justru masih kecil.Hal itu, lanjutnya, berbeda dengan situasi di Jepang di mana pertumbuhan industri asuransi cenderung stagnan dengan angka penterasi yang tinggi.“Jumlah penduduk Indonesia sangat banyak. Selain itu, meskipun penetrasi bisnis asuransi masih kecil, akan tetapi trennya naik. Ini adalah pangsa pasar yang menarik,” ujarnya di sela-sela seminar Asuransi Indonesia – Jepang, hari ini.Dia menuturkan grafik pertumbuhan premi perusahaan asuransi di Jepang cenderung turun dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu terutama terlihat jelas sejak deregulasi pada 1996. Sebelum deregulasi pada 1996, lanjutnya, pertumbuhan premi perusahaan asuransi justru menunjukkan grafik meningkat.Dia memaparkan deregulasi yang diterapkan terhadap bisnis asuransi di Jepang pada 1996 tidak hanya memberikan dampak terhadap kinerja pasar, tetapi juga terhadap tarif premi produk asuransi secara umum.“Setelah deregulasi terjadi kompetisi yang ketat di perasuransian Jepang karena perusahaan menjadi bebas menawarkan tarif. Ini membuat perusahaan A berusaha mengejar tarif perusahaan B, dan sebaliknya,” ujarnya.Dia memaparkan potensi bisnis yang besar di negara lain mendorong perusahaan asuransi Jepang untuk mengembangkan pangsa pasar di negara tersebut.“Apalagi dengan potensi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan domestik bruto [gross domestic bruto/PDB] yang tinggi, Indonesia menjadi pasar yang menarik dan atraktif,” katanya.Yasushi Kuriyama, Managing Director Asosiasi Asuransi Umum Jepang (The General Insurance Association of Japan), mengatakan perusahaan asuransi Jepang tidak masuk ke dalam pasar di dalam negeri sebagai perusahaan mandiri.Dia mengatakan perusahaan asuransi Jepang masuk ke dalam negeri melalui skema merger atau joint venture.Dia menyebutkan sebanyak lima besar perusahaan asuransi umum di Jepang yang telah masuk ke pasar di dalam negeri antara lain Tokio Merine, Nipponkoa, Sompo Japan, Mitsui Sumitomo Metlife, dan Aioi Life.“Banyak perusahaan asuransi Jepang datang ke Indonesia. Saya tidak menduga kalau akan datang lagi perusahaan baru yang masuk ke pasar Indonesia. Kemungkinannya perusahaan yang sudah ada, tetapi memperbesar pangsa pasar,” katanya.  Mitsutaka Sato, Presiden Direktur PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, mengatakan pihaknya akan mengembangkan bisnis dengan meningkatkan kontribusi dari segmen pasar nasabah lokal (penduduk Indonesia).Dia menuturkan segmen pasar nasabah lokal saat ini memberikan kontribusi sebesar 50% terhadap keseluruhan perolehan premi bruto (gross written premi/GWP). Angka tersebut hampir sama dengan kontribusi yang berasal dari nasabah asal Jepang yang tinggal di Indonesia.“Dalam 5 tahun ke depan kami akan meningkatkan porsi nasabah lokal menjadi 60%. Sementara itu 40% dari nasabah Jepang,” ujarnya.Hingga Agustus 2011, Tokio Marine Indonesia mencatatkan perolehan GWP sebesar US$30 juta, atau 40% dari target tahun ini sebesar US$75 juta.(faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aurelia Nelly
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper