Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: UBS AG, perusahaan jasa keuangan asal Swiss, melaporkan kehilangan sekitar US$2 miliar atau senilai Rp17,63 triliun karena adanya transaksi perdagangan efek yang tidak sah oleh seorang bankir investasinya.
 
"Saat ini kasus itu masih diinvestigasi, tetapi UBS masih memperkirakan jumlah kehilangan sekitar US$2 miliar," ujar manajemen UBS yang dipimpin Kaspar Villiger sebagai chairman dan Oswald Grübel sebagai CEO Grup melalui surat elektronik yang dikirimkan siang ini.  
 
E-mail tersebut dikirimkan melalui akun media relation UBS yang tanpa nama.
 
UBS memiliki tiga fokus utama yaitu bank investasi, manajemen aset, dan manajemen kekayaan. Saham perusahaan dicatatkan di Swiss Exchange dan New York Stock Exchange dengan kode UBSN dan UBS.
 
UBS merupakan gabungan dari dua bank kedua dan ketiga terbesar di Swiss yaitu Union Bank of Switzerland dan Swiss Bank Corporation pada 1997 yang menjadikan perusahaan menjadi bank terbesar kedua di dunia saat itu, hanya dikalahkan oleh Bank of Tokyo-Mitsubishi.
 
Pada 2000, perusahaan menggabungkan diri dengan perusahaan sekuritas dan manajemen investasi asal AS yaitu Paine Webber dan divisi bisnis wealth & asset management perseroan sempat mengusung nama UBS PaineWebber hingga 2003. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper