BALIKPAPAN: PT PLN Cabang Balikpapan mendukung rencana pemerintah kota yang ingin menata jaringan listrik menjadi saluran bawah tanah guna memperindah tata kota tersebut.Kepala Cabang PLN Cabang Balikpapan Ismail Deu mengatakan penataan ulang tersebut akan membuat tata kota menjadi lebih rapi karena jaringan kabel berada di bawah tanah. Hanya saja perlu koordinasi yang baik agar semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan.“Perlu dibuatkan sebuah gorong-gorong khusus yang menjadi tempat untuk dilalui kabel jaringan listrik,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.Terowongan tersebut, jelas Ismail, gunanya agar mempermudah pemeriksaan ketika terjadi gangguan sehingga tidak merusak jalan yang berada di atasnya.
Selain itu, terowongan tersebut juga bisa digunakan untuk kabel jaringan telekomunikasi lain serta saluran air sehinggatidak ada lagi kabel yang terbentang di atas jalan.Namun biaya yang dikeluarkan untuk menata ulang jaringan tersebut cukup besar mengingat pembangunan jaringan baru harus selesai terlebih dahulu sebelum jaringan yang lama di lepas. Hal ini untuk mengantisipasi pemadaman listrik yang terjadi dalam waktu lama ketika jaringan tersebut dipindah.Biaya pemasangan jaringan kabel udara per kilometer sirkuit menelan biaya antara Rp176 juta hingga Rp184 juta. Sedangkan untuk jaringan bawah tanah biayanya lebih besar empat kali lipat mengingat lokasi serta tingkat kesulitan yang berbeda dalam memasang jaringannya.Meskipun menyambut baik rencana yang digulirkan Pemkot Balikpapan, Ismail mengatakan keterbatasan dana menjadi satu hambatan dalam perealisasian rencana ini. Saat ini pihaknya sedang berkonsentrasi untuk melebarkan jangkauan agar bisa menjangkau seluruh pelanggan yang ada di Balikpapan.Rencana penataan ulang jaringan listrik tersebut sebelumnya digulirkan oleh Pemkot Balikpapan dengan tujuan memperindah tata kota.Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan Ali Munsjir Halim mengatakan selian untuk tata kota juga sebagai antisipasi terputusnya jaringan ketika ada mobil besar yang melintas di jalan.(api)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
