Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah akan tarik kredit asing US$1,9 miliar

JAKARTA: Dalam RAPBN 2012, pemerintah berencana menarik pinjaman luar negeri dari tiga lembaga donor internasional yang mencapai US$1.915,6 juta untuk menutup defisit anggaran.Dirjen Pengelolaan Utang, Kemenkeu, Rahmat Waluyanto mengatakan salah satu

JAKARTA: Dalam RAPBN 2012, pemerintah berencana menarik pinjaman luar negeri dari tiga lembaga donor internasional yang mencapai US$1.915,6 juta untuk menutup defisit anggaran.Dirjen Pengelolaan Utang, Kemenkeu, Rahmat Waluyanto mengatakan salah satu instrumen pembiayaan yang selama ini digunakan adalah pinjaman luar negeri. Di dalam pinjaman luar negeri itu ada dua macam."Pinjaman program dan pinjaman proyek. Khusus untuk pinjaman program, kita akan menarik sekitar US$1,9 miliar," ujar dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, hari ini.Rahmat memaparkan sumber pinjaman program berasal dari tiga lembaga kreditor internasional, yakni Bank Dunia sebesar US$1.315,6 juta, Bank Pembangunan Asia sebesar US$450,0 juta dan Jepang (JICA) sebesar US$150,0 juta.Total pinjaman program dalam RAPBN 2012 sebesar US$1,9 miliar ini mengalami penurunan dibandingkan program 2010 yang mencapai US$3.209,0 juta dan APBN-P 2011 yang ditargetkan sebesar US$2.141,9 juta.Menurut dia, pinjaman program sebenarnya pinjaman tunai untuk menutup defisit anggaran. "Karena masih mengalami defisit, kita memerlukan dana, salah satu yang paling potensial untuk bisa kita tarik ya pinjaman program dari kreditor multilateral maupun bilateral," papar Rahmat.Dia menjelaskan kreditor memberikan program loan karena melihat pemerintah memiliki program, misalnya terkait perubahan iklim dan reformasi birokrasi. "Tapi program tersebut tidak dibiayai secara langsung dari pinjaman program. Pinjaman program hanya untuk menambal defisit dan itu langsung ditransfer ke bon pemerintah," jelasnya. (tw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nadya Kurnia
Sumber : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper