Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiriman AS untuk korban banjir Korut tiba akhir pekan ini

JAKARTA: Kiriman bantuan Amerika Serikat senilai US$900.000 bagi korban banjir yang melanda provinsi Kangwon, dan Hwanghae Utara dan Selatan, Korea Utara dijadwalkan tiba akhir pekan ini Sebuah pesawat kargo persediaan bantuan dijadwalkan

JAKARTA: Kiriman bantuan Amerika Serikat senilai US$900.000 bagi korban banjir yang melanda provinsi Kangwon, dan Hwanghae Utara dan Selatan, Korea Utara dijadwalkan tiba akhir pekan ini "Sebuah pesawat kargo persediaan bantuan dijadwalkan tiba di Pyongyang selama akhir pekan," kata juru bicara Deplu AS, Victoria Nuland, hari ini seperti dikutip dari The Strait Times. Washington menegaskan bantuan pemerintah AS hanya akan terdiri dari pasokan bantuan darurat, seperti selimut, sabun, dan peralatan kebersihan sekaligus menyatakan bantuan kemanusiaan tidak terhubung ke politik atau masalah keamanan. Banjir yang melibas Korut, akhir Juli lali menewaskan sedikitnya 30 orang, menghanyutkan ribuan rumah dan menerjang habis wilayah pertanian. Sebelumnya, Kementrian Unifikasi Korea Selatan pada 3 Juli lalu telah sepakat untuk mengirim bantuan sebesar US$4,7 juta berupa obat-obatan dan makanan melalui Palang Merah Korsel. Bantuan Korsel merupakan upaya kemanusiaan pertama antar kedua negara sejak Pyongyang menembakkan rudal ke pulau Yeonpyeong-do, Korsel pada November tahun lalu, yang menghentikan semua hubungan antara kedua negara.  Di luar bencana banjir, Korut memang belum lepas dari krisis pangan. Kepada Thomson Reuters Foundation, pemerintah Korut pada awal Juli 2011 bahkan memohon agar bantuan pangan diberikan sesegera mungkin karena rakyat Korea Utara telah menderita kelaparan hebat setelah gagal panen di tahun-tahun belakangan ini. Tidak cukup itu saja, mengutip KBS, untuk memberi makan 24 juta penduduknya, Pyongyang bahkan sampai meminta bantuan pangan dari beberapa negara miskin Afrika, salah satunya Zimbabwe. Seoul pernah memberi hampir setengah-juta ton beras kepada tetangganya itu, tapi bantuan itu dihentikan ketika hubungan memburuk pada 2007 karena negara komunis terpencil itu justru meningkatkan program nuklirnya. Organisasi pangan PBB (WFP) menjalankan kegiatan di Korut hanya bertanggung jawab menyediakan asupan pangan bagi 3,5 juta anak-anak, ibu menyusui dan orang sakit. Untuk operasional tersebut, dalam sebulan WFP membutuhkan dana sedikitnya US$18 juta.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tusrisep

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper